kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jangan ngopi saat sedang stres


Senin, 28 November 2016 / 10:10 WIB
Jangan ngopi saat sedang stres


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Saat tekanan pekerjaan muncul, seringkali menikmati segelas kopi menjadi pilihan untuk membantu menenangkan diri. Sayangnya, pilihan itu sebenarnya tak menyehatkan.

"Kafein adalah stimulan yang mendorong tubuh untuk melepaskan hormon stres yang membuat Anda semakin tertekan dan gelisah ketimbang sebelumnya," jelas Marilyn Glenville, ahli gizi dan penulis buku Natural Alternatives to Sugar, dikutip dari Fox News.

Menghentikan kafein selama Anda mengalami stres atau cemas adalah pilihan terbaik. Dengan demikian, Anda tidak akan semakin stres saat tekanan pekerjaan muncul.

Namun, bagi Anda yang sudah rutin mengonsumsinya, disarankan untuk kurangi kafein secara bertahap. Pasalnya, kafein bertindak seperti obat, sehingga Anda tidak disarankan untuk berhenti tiba-tiba.

Anda bisa mengalami gejala yang cukup dramatis bila menghentikan kafein secara tiba-tiba, seperti sakit kepala, mual, kelelahan, kram otot dan depresi. "Untuk meminimalkan efek ini, cobalah mengurangi secara bertahap. Ini jauh lebih baik untuk mengurangi stres perlahan-lahan. Mulailah dengan memotong setengah porsi dari total asupan kopi per hari, dan kemudian secara bertahap beralih tanpa kafein,” lanjut Glenville.

Lalu, Glenville menambahkan, perlahan-lahan ganti dengan minuman lain seperti teh herbal. Walau ada jenis kopi tanpa kafein, idealnya, Anda perlu “menghilangkan” kopi walau tanpa kafein bila ingin meredakan stres.

Pasalnya, kopi mengandung stimulan lainnya, yaitu theobromine dan teofilin, yang juga memiliki efek “penambah” cemas dan stres.

(Bestari Kumala Dewi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×