kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jangan jadi korban, ini efek samping sabu bagi kesehatan tubuh


Senin, 06 September 2021 / 13:00 WIB
Jangan jadi korban, ini efek samping sabu bagi kesehatan tubuh


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Efek narkotika jenis sabu sangat membahayakan kesehatan. Jangan sampai, Anda dan keluarga terkena efek samping dari penyalahgunaan sabu.

Kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu yang melibatkan figur publik masih kerap terjadi. Terbaru, komika Coki Pardede ditangkap polisi karena penyalahgunaan sabu. 

Ini tentu bisa berakibat buruk pada masyarakat yang belum mengetahui efek sabu pada tubuh. Agar tidak terjerumus, mari kita kenali efek samping penggunaan sabu terhadap kesehatan tubuh.

Sabu atau metamfetamin kristal merupakan bentuk narkoba yang terlihat seperti pecahan kaca atau batu putih kebiruan yang mengkilat. Narkotika jenis ini secara kimiawi mirip dengan amfetamin, obat yang digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktivitas defisit perhatian (ADHD), narkolepsi, dan gangguan tidur.

Sayangnya, masih banyak orang menyalahgunakan obat-obatan ini. Hal ini bisa berakibat buruk pada tubuh. Dikutip dari berita Kompas.com Jumat (3/5/2021), berikut adalah efek sabu pada tubuh:

Efek konsumsi sabu pada tubuh

Sabu merupakan salah satu jenis narkotika yang sering disalahgunakan. Sabu biasanya dikonsumsi dengan cara dijadikan rokok, ditelan sebagai pil, disuntikkan pada tubuh, atau diisap melalui hidung.

Konsumsi sabu bisa meningkatkan jumlah dopamin di otak. Dopamin merupakan hormon yang memicu rasa bahagia, semangat, dan energi.

Karena itu, orang yang mengonsumsi sabu bisa merasa bahagia atau bersemangat, yang dikenal dengan sensasi "tinggi". Namun, efek sabu tersebut akan memudar dengan cepat.

Karena itu, banyak orang yang kemudian mengonsumsinya dalam dosis tinggi sehingga menyebabkan kecanduan. Selain itu ketika diminum, sabu akan memberikan efek kebahagiaan dan bersemangat sehingga seseorang bisa merasa berenergi.

Namun, efek sabu tersebut hanya berjalan sementara, ketika efeknya hilang, orang yang mengonsumsinya bisa mengalami gangguan fisik dan mental.

Obat ini juga bisa memicu gangguan tidur, hiperaktif, mual, delusi kekuasaan, peningkatan agresivitas, dan emosi yang tak terkontrol. Bukan hanya itu, efek sabu juga bisa memicu insomnia, kebingungan, halusinasi, kecemasan, dan paranoia.

Bahkan dalam beberapa kasus, penggunaan sabu dapat menyebabkan efek berupa kejang hingga kematian. Oleh karena itu, sebelum konsumsi barang haram tersebut, cermati kembali efek samping penggunaan sabu bagi tubuh.

Efek jangka panjang sabu

Tidak hanya berdampak langsung, konsumsi sabu juga dapat memiliki efek jangka panjang pada tubuh. Berikut efek sabu pada tubuh secara jangka panjang:

  • Dalam jangka panjang, efek penggunaan sabu dapat menyebabkan kerusakan permanen, seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah
  • Efek penggunaan sabu juga bisa memicu kerusakan pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan stroke atau detak jantung tidak teratur, yang pada gilirannya dapat menyebabkan gagal jantung, kerusakan hati, ginjal, dan paru-paru
  • Pengguna sabu juga bisa menimbulkan efek bagi otak. Otak bisa rusak, termasuk kehilangan memori dan daya pikir
  • Kecanduan karena sensasi "tinggi" setelah penggunaan obat ini akan langsung bereaksi dan menghilang dengan cepat. Jika tidak mendapatkan asupan sabu, mereka bisa mengalami kesenjangan memori dan perubahan suasana hati yang ekstrem.

Itulah beragam efek sabu bagi kesehatan tubuh. Karena efek negatif yang ditimbulkan oleh sabu sangat besar, sebaiknya kita jangan sesekali mencoba sabu. Ini yang perlu selalu Anda ingat, sekali mencobanya, kita bisa mengalami kecanduan dan akan sulit untuk terlepas dari narkotika ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sangat berbahaya, Ini Efek Sabu yang Dapat Merusak Tubuh",


Penulis : Maulana Ramadhan
Editor : Maulana Ramadhan

Selanjutnya: Perdagangan Obat Terlarang Naik Selama Pandemi Covid-19, Asia Tenggara Salah Satunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×