kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,59   -6,76   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jangan Biasakan Tidur setelah Makan Sahur, Ini Bahayanya untuk Tubuh


Jumat, 08 April 2022 / 15:35 WIB
Jangan Biasakan Tidur setelah Makan Sahur, Ini Bahayanya untuk Tubuh
ILUSTRASI. Jangan terbiasa tidur setelah makan sahur, ini bahaya kebiasaan ini untuk tubuh.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID - Kebanyakan masyarakat terbiasa kembali tidur setelah makan sahur karena tidak mampu menahan kantuk. Padahal, kebiasaan ini berbahaya untuk tubuh kita. 

Pada saat bulan Ramadan, siklus tidur masyarakat khususnya umat Muslim tentu berbeda dengan bulan-bulan biasanya. 

Saat berpuasa, umat Muslim dianjurkan untuk bangun lebih awal untuk melakukan sahur. Karena siklus tidur yang berubah, banyak masyarakat yang mengantuk dan memilih tidur setelah menyelesaikan sahur. 

Bersumber dari situs Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), kebiasaan tidur setelah makan sahur dapat membahayakan kesehatan tubuh. 

Sistem pencernaan membutuhkan setidaknya 3 jam untuk mencerna mengolah makanan hingga menghasilkan sari makanan. Fungsi tubuh akan berhenti bekerja selama tidur, kecuali jantung, otak, dan paru-paru. 

Jika langsung tidur setelah makan, makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak bisa dicerna dengan baik karena organ pencernaan berhenti bekerja. 

Pakar kesehatan sekaligus dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UM Surabaya Dede Nasrullah menjelaskan, beberapa dampak yang timbul akibat kebiasaan tidur setelah sahur. 

Baca Juga: Dokumen Persyaratan Sekolah Kedinasan 2022 dan Ketentuan Upload Berkas

Bahaya langsung tidur setelah sahur

Dede menjelaskan, dampak pertama yang bisa timbul akibat kebiasaan tidur setelah sahur adalah terjadi refluks asam gastro-esophageal reflux disease atau Gerd. 

"Saat tertidur akan terjadi pelonggaran klep lambung sehingga menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke bagian kerongkongan. Panas di dada, tenggorokan panas, mual, bersendawa, dan mulut pahit adalah gejala yang menunjukkan refluks," katanya.

"Sehingga, untuk mencegah hal tersebut kita bisa menunggu setidaknya 3 jam sehingga makanan tersebut dapat diolah secara sempurna," ujar Dede, dikutip dari situs UM Surabaya. 

Dampak kedua adalah penumpukan lemak. Jika langsung tidur setelah makan sahur, kalori akan tersimpan menjadi lemak terlebih jika makanan yang disantap saat sahur adalah karbohidrat dan lemak. 

Dampak yang ketiga adalah sakit tenggorokan. Sensasi panas tidak hanya terjadi di dada namun juga dirasakan hingga tenggorokan karena efek lanjutan dari Gerd. 

Efek yang keempat adalah serangan jantung dikarenakan konsumsi makanan berat dan langsung tidur akan menyebabkan peningkatan tekanan darah. 

"Jika tekanan darah tidak kunjung menurun dan berlangsung dalam waktu yang lama, akan meningkatkan risiko terserang penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit kronis lainnya," ucap Dede. 

Baca Juga: Syarat, Cara Daftar, dan Kuota SPMB PKN STAN Tahun 2022

Dampak yang kelima adalah penyakit stroke. Tidur setelah sahur dapat menyebabkan sistem pencernaan sulit untuk mencerna makanan sehingga lambung membutuhkan asupan darah yang lebih banyak. 

Suplai darah yang terkonsentrasi pada perut dapat membuat otak bisa kekurangan oksigen dan efek jangka panjangnya adalah dapat mengakibatkan stroke. 

Dede menambahkan, dampak tidur setelah sahur yang terakhir adalah konstipasi atau sembelit. Hal ini dikarenakan proses pengosongan lambung membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam setelah makan. 

"Posisi tiduran atau berbaring akan menghambat proses pengosongan lambung, jika hal ini terjadi maka akan memicu terjadinya penyakit konstipasi atau sembelit kesulitan buang air besar," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×