kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.409   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.122   27,48   0,39%
  • KOMPAS100 1.035   5,28   0,51%
  • LQ45 806   3,87   0,48%
  • ISSI 223   0,78   0,35%
  • IDX30 421   1,84   0,44%
  • IDXHIDIV20 502   0,05   0,01%
  • IDX80 116   0,64   0,55%
  • IDXV30 119   -0,24   -0,20%
  • IDXQ30 138   0,13   0,10%

Jamur yang Ubah Jangkrik jadi Zombie, Jalan Penemuan Obat-obatan Baru


Minggu, 07 Juli 2019 / 08:30 WIB
Jamur yang Ubah Jangkrik jadi Zombie, Jalan Penemuan Obat-obatan Baru


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Peneliti West Virginia University (WVU) yang didanai oleh National Science Foundation (NSF) menemukan jamur jangkrik yang disebut Massopora. Para peneliti percaya jamur ini dapat dijadikan bekal menemukan obat-obatan baru.

Dikutip dari NSF Jamur ini mengandung komposisi yang sama dengan jamur Hallucinogenic. Diketahui jamur ini bisa melumpuhkan tubuh jangkrik dan membuatnya bertingkah aneh. Namun, jangkrik yang terinfeksi Massopora masih hidup. Selain itu, mereka dapat menularkan jamur kepada jangkrik lainnya.

"Mereka adalah zombie, jamur telah mengkontrol (pergerakan) tubuh mereka," kata Matt Kasson, WVU forest pathologist and study author.

Perilaku jangkrik yang terinfeksi Massopora bak film The Walking Dead. Para peneliti menyebut fenomena ini dengan The Flying Dead. Sekedar info, hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Fungal Ecology.

Umumnya jangkrik terinfeksi jamur ini saat berada di dalam tanah. Massopora mulai menguasai tubuh jangkrik dalam waktu tujuh sampai 10 hari pasca mereka keluar dari dalam tanah.

Sekedar info, Massopora membutuhkan waktu sekitar 13 tahun sampai 17 tahun untuk menjadi jamur dewasa.

Para peneliti berencana mengelompokkan genus dari jamur ini. Mereka juga menganalisis pertumbuhan gen pada jangkrik yang terinfeksi dan sehat. Sehingga, para peneliti bisa memahami aspek genetik dari penemuan tersebut.

Hasil penemuan ini akan mendorong ketertarikan peneliti untuk memahami Massopora serta pentingnya untuk pengobatan. Para peneliti percaya bila jamur ini bisa dijadikan bekal untuk menemukan obat.

Sam Scheiner, Enviromental Biology Program Director NSF mengatakan banyak obat-obatan yang ditemukan secara tidak sengaja saat mencari sesuatu yang lain.

"Penelitian tentang serangga dan jamurnya mungkin akan menghasilkan obat-obatan baru," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×