Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha
KONTAN.CO.ID - InterSystems Asia Healthcare Summit yang berlangsung pada 21-22 Agustus 2024 di Jakarta, menghadirkan diskusi mendalam mengenai masa depan layanan kesehatan terintegrasi dan pemanfaatan teknologi AI.
Konferensi ini mengumpulkan para pemimpin industri kesehatan, mitra bisnis, dan pelanggan utama seperti Prodia, PT Affinity Health Indonesia, Eka Hospital, EMC Healthcare, dan BitHealth Indonesia.
Luciano Brustia, Regional Managing Director Asia Pacific di InterSystems, membuka acara dengan menyoroti bagaimana teknologi inovatif, termasuk sistem rekam medis elektronik TrakCare dan platform data InterSystems IRIS for Health telah merevolusi cara penyampaian layanan kesehatan di Asia Pasifik.
Baca Juga: Eksplorasi Peran AI dan Data Center melalui NeutraDC Summit 2024
Ia menjelaskan bahwa semakin banyak lembaga kesehatan di Indonesia yang mengadopsi teknologi InterSystems untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengambilan keputusan berbasis data.
"Kami bangga dengan kemitraan regional kami dan komunitas pelanggan yang berkembang di Indonesia dan kami tetap berdedikasi untuk mendukung transformasi digital layanan kesehatan di Asia," katanya.
Kathleen Aller, Global Head of Healthcare Market Strategy di InterSystems, membahas kesiapan data untuk AI. Ia menyebutkan bahwa hanya 5% organisasi yang merasa data mereka siap untuk AI. Kathleen menekankan pentingnya data yang komprehensif agar inisiatif AI dapat sukses, dan mengaitkannya dengan perubahan revolusioner di bidang teknologi saat ini.
Baca Juga: MediaTek Fokus pada AI untuk Meningkatkan Target Pasar
"Mengacu pada revolusi ilmiah Eropa yang mengubah dunia pada abad ke-18, kami mengeksplorasi bagaimana kemunculan ChatGPT dan ketersediaan model bahasa besar saat ini sedang membentuk kembali pandangan dunia kita dan apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman sejarah serta dari para pelopor saat ini," ungkapnya.
Sementara itu, Stella Ramette, Director of Customer Relations – Healthcare di Southeast Asia, memperkenalkan strategi praktis untuk menerapkan AI dalam layanan kesehatan. Sesi ini menawarkan panduan bagi peserta tentang bagaimana mengintegrasikan AI untuk meningkatkan hasil perawatan pasien.
Selain presentasi, acara ini juga menampilkan studi kasus dari Alwidyarly Zufly, Kepala Analitik Data di BitHealth, dan Andri Hidayat, Direktur Transformasi Layanan Digital dan IT Prodia. Mereka menunjukkan bagaimana teknologi FHIR dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan hasil perawatan pasien di Indonesia.
Baca Juga: Harga Emas Turun, Fokus Pasar Tertuju Pada Data Inflasi PCE AS
Paul Grabscheid, Vice President of Strategic Planning di InterSystems, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung transformasi digital di Indonesia. Teknologi seperti TrakCare telah memungkinkan rumah sakit swasta terkemuka untuk memberikan perawatan berkualitas tinggi, sementara repositori FHIR membantu membuka potensi data untuk inovasi baru.
"Teknologi seperti TrakCare telah memberdayakan rumah sakit seperti EKA Hospital, EMC Healthcare, Rumah Sakit Pondok Indah Group, dan PT Affinity Health Indonesia untuk memberikan perawatan yang konsisten dan berkualitas tinggi. Selain itu, dukungan kami dalam membangun repositori FHIR membantu pelanggan membuka potensi data mereka untuk penggunaan baru, mendorong inovasi dan keunggulan,” kata Paul.
Dengan memperkenalkan kemampuan AI terbaru untuk sistem rekam medis elektronik TrakCare dan menjajaki rencana masa depan, InterSystems bertujuan untuk memperluas kolaborasi dengan penyedia layanan kesehatan lokal dan mendukung inisiatif pertukaran informasi kesehatan seperti SATUSEHAT. Konferensi ini merupakan platform penting untuk mendorong kemajuan teknologi dan meningkatkan hasil kesehatan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
