kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inovasi LIPI: Pertama di Indonesia, alat terapi oksigen untuk pasien Covid-19


Jumat, 19 Juni 2020 / 01:08 WIB
Inovasi LIPI: Pertama di Indonesia, alat terapi oksigen untuk pasien Covid-19
ILUSTRASI. Inovasi LIPI menghasilkan alat terapi yang diberi nama Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula ? 01 (GLP HFNC-01)


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terus mendukung upaya penanganan wabah korona (Covid-19) melalui sejumlah riset. Kali ini, LIPI memperlihatkan hasil riset produk alat terapi oksigen beraliran tinggi.

Demi menanggulangi dampak Covid-19, penyedia layanan kesehatan berusaha mengoptimalkan segala peralatan kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan gangguan pernafasan. Untuk membantu meringankan gejala pasien, dokter menggunakan ventilator mekanik guna meringankan gejala pernafasan yang diderita pasien.

Baca Juga: Perkenalkan, alat untuk menekan risiko Covid-19 di area kerja dan ruang publik

LIPI mengklaim alat terapi oksigen beraliran tinggi ini adalah yang pertama di Indonesia.

“Alat yang juga dikenal sebagai High Flow Nasal Cannula (HFNC) adalah yang pertama berhasil lolos uji dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan,” ungkap Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Agus Haryono, seperti dikutip lipi.go.id, Rabu (17/6).

Menurut dia, riset ini membuktikan bahwa para peneliti LIPI tetap mampu produktif berkarya di tengah situasi pandemi COVID-19.

Baca Juga: Awas, sampah plastik bakal meningkat selama masa PSBB di Jabodetabek

Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, Haznan Abimanyu, menerangkan pengembangan High Flow Nasal Cannula ini merupakan hasil kerja sama riset antara LIPI dan PT Gerlink Utama Mandiri dalam bentuk kolaborasi pengembangan produk dan pemasarannya.

“Kami berharap banyak pihak yang mendukung, sehingga dapat menekan biaya produksi sekaligus membantu distribusi ke seluruh rumah sakit yang membutuhkan,” ungkap Haznan.

Ketua Kelompok Penelitian Otomasi Industri Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, Hendri Maja Saputra mengungkapkan, alat yang diberi nama Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula – 01 (GLP HFNC-01) ini merupakan salah satu dari jenis produk anestesi terbaik kelas 2B, yaitu High Flow Humidifier Oxygen Device atau alat terapi oksigen beraliran tinggi.

Baca Juga: Survei LIPI: Pengangguran akan bertambah 25 juta orang dalam tiga bulan ke depan

“Alat ini sangat berguna untuk pasien Covid-19 untuk tahap awal jika pasien masih dalam kondisi dapat bernafas sendiri. Alat ini mencegah pasien tidak sampai gagal nafas dan tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasif,” jelas Hendri.

LIPI melakukan riset sejak April 2020, kemudian menghasilkan produk nasal cannula atau alat bantu pernafasan untuk menyalurkan oksigen melalui selang yang bening transparan dan lentur.

Menurut Hendri, penggunaannya tidak sebatas untuk pasien Covid-19, namun dapat digunakan untuk pasien yang mempunyai diagnosa penyakit paru obstruktif kronik, Restrictive Thoracic Diseases (RTD), Obesity Hypoventilation Syndrome 5, deformitas dinding dada, penyakit neuromuskular, dan Decompensated Obstructive Sleep Apnea.

Baca Juga: Survei LIPI: Sebanyak 41% pengusaha hanya mampu bertahan hingga Juli tahun ini

Secara teknis, Hendri menjelaskan, sistem kerja alat ini adalah aliran tinggi menggunakan sistem tabung venturi yang berbasis pada penyempitan aliran masuk.
“Produk ini diharapkan dapat membantu penyembuhan pasien COVID-19 baik yang berstatus ODP, PDP, maupun pasien positif,” terang dia.

Alat ini tidak hanya dapat digunakan untuk pasien anak, tetapi juga pasien dewasa dengan berbagai macam ukuran nasal cannula.

“Alat ini dapat diproduksi 100 unit per bulan yang dapat digunakan di fasilitas kesehatan ataupun digunakan langsung oleh masyarakat umum,” pungkas Hendri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×