kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah perbedaan paru-paru pasien Covid-19 yang sudah vaksin dan belum


Jumat, 06 Agustus 2021 / 04:38 WIB
Inilah perbedaan paru-paru pasien Covid-19 yang sudah vaksin dan belum
ILUSTRASI. Secara umum, orang yang terpapar Covid-19 tapi sudah divaksin mengalami gejala yang jauh lebih ringan dibanding yang belum vaksin. ANTARA FOTO/FB Anggoro/nz.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Hasil riset menunjukkan, secara umum, orang yang terpapar Covid-19 tapi sudah divaksin mengalami gejala yang jauh lebih ringan dibanding yang belum vaksin. Vaksin juga disebut para ilmuwan membantu menurunkan risiko rawat inap yang membutuhkan alat bantu pernapasan. 

Ternyata, perbedaan pasien Covid-19 pada orang yang sudah divaksin dan belum bukan itu saja. Ada perbedaan mendasar yang terlihat dari foto rontgen paru-paru. 

Dilansir dari The Independent, Rabu (4/8/2021), ada dua gambar sinar-X yang disediakan oleh SSM Health. Keduanya dari pasien yang terinfeksi, tetapi satu dari orang yang divaksinasi dan satu dari orang yang belum diinokulasi. 

Kedua foto pemindaian itu menunjukkan perbedaan dampak virus di paru-paru antara orang-orang dengan status vaksinasi yang berbeda. 

Baca Juga: Mudah dan cepat, ini 2 cara pendaftaran vaksin Covid-19 via online

Pasien yang belum divaksin dan terinfeksi Covid-19 lebih berisiko memerlukan ventilator pernapasan atau alat bantu untuk bertahan hidup. 
Untuk melindungi informasi pasien, kondisi spesifik yang terlihat pada sinar-X tidak diungkapkan. 

Paru-paru pasien Covid-19 yang tidak vaksin 

Menurut dr Ghassan Kamel selaku Direktur ICU di Rumah Sakit Universitas Saint Louis di Missouri, rontgen paru-paru itu menunjukkan pentingnya vaksin Covid-19 saat ini. 

Dr Kamel menjelaskan, warna putih yang terlihat di rontgen paru orang yang belum divaksin merupakan kerusakan yang disebabkan oleh virus. 
"Bisa jadi bakteri, lendir, atau sekret," katanya seperti dilaporkan KSDK, Jumat (30/7/2021). 

Dia mengatakan, pasien Covid-19 yang tidak divaksinasi lebih membutuhkan perawatan yang signifikan. 

Baca Juga: WHO sangat khawatir dengan Long COVID-19, ini gejala umumnya

“Setidaknya mereka (yang belum divaksin) membutuhkan oksigen dan terkadang mereka membutuhkan lebih dari sekadar oksigen. Mereka mungkin memerlukan ventilator atau diintubasi dengan ventilasi mekanis, dibius, dan pada dasarnya memerlukan alat bantu untuk bertahan,” kata Dr Kamel.   




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×