kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Inilah Perbedaan Gejala Covid-19 Sebelum dan Setelah Vaksin


Jumat, 07 Januari 2022 / 10:34 WIB
Inilah Perbedaan Gejala Covid-19 Sebelum dan Setelah Vaksin
ILUSTRASI. Inilah Perbedaan Gejala Covid-19 Sebelum dan Setelah Vaksin


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Simak perbedaan gejala Covid-19 setelah disuntik vaksin dan sebelum vaksinasi. Pasalnya, setelah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, orang masih berpotensi terinfeksi virus corona.

Mengenali perbedaan gejala Covid-19 setelah disuntik vaksin dan sebelum vaksinasi sangat penting. Dengan mengetahui perbedaan gejala Covid-19 setelah disuntik vaksin dan sebelum vaksinasi, kita bisa langsung isolasi jika mengalaminya.

Vaksinasi memang tidak sepenuhnya melindungi dari ancaman infeksi virus corona penyebab Covid-19. Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa orang yang sudah divaksin ternyata mengalami gejala yang berbeda dibanding mereka yang belum mendapatkan vaksin.

Satgas Covid-19 mengumumkan pada Kamis 6 Januari 2022, penerima vaksin Covid-19 ke-1 bertambah 773.534 orang dengan totalnya melebihi 167 juta orang atau 167.999.777 orang. Sedangkan penerima vaksin Covid-19 dosis ke-2 bertambah 731.980 orang dan totalnya meningkat melebihi 115 juta orang atau angka tepatnya 115.554.584 orang.

Serta penerima harus vaksin Covid-19 dosis ke-3 bertambah 2.046 orang dan jumlah kumulatifnya melebihi 1,2 juta orang atau 1.297.372 orang. Untuk target sasaran vaksin Covid-19 berada di angka 208.265.720 orang.

Baca Juga: Awal Tahun 2022, Dua Daerah Di Jawa Ini Masih Bebas Covid-19, Mana Saja?

Dalam waktu dekat, pemerintah juga akan menggelar vaksin Covid-19 dosis ketiga untuk masyarakat rentan. Meski sudah mendapatkan vaksin, masyarakat diminta tetap menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah infeksi Covid-19.

Mereka yang sudah divaksin cenderung melaporkan gejala Covid-19 yang lebih ringan dibanding yang belum mendapatkan vaksin. Lantas, apa saja perbedaan gejala Covid-19 setelah disuntik vaksin dan sebelum vaksinasi ?

Gejala Covid-19 sebelum divaksin

Diberitakan Kompas.com, 9 Juli 2021, gejala infeksi Covid-19 sebelum vaksin terdiri dari gejala ringan, sedang, dan berat. Gejala Covid-19 ringan sebelum vaksin meliputi:

  • Demam
  • Batuk kering
  • Kelelahan

Gejala Covid-19 sedang sebelum vaksin meliputi:

  • Kehilangan rasa atau bau
  • Hidung tersumbat
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot atau sendi
  • Muncul ruam kulit
  • Mual atau muntah
  • Diare
  • Menggigil

Gejala Covid-19 berat sebelum vaksin meliputi:

  • Sesak napas
  • Kehilangan selera makan
  • Kebingungan
  • Nyeri atau terasa tekanan di dada
  • Suhu tinggi di atas 38 derajat celcius

Gejala Covid-19 setelah vaksin

Para peneliti dari ZOE COVID Symptom Study menemukan bahwa orang yang belum divaksin dengan orang yang sudah mendapatkan vaksin mengalami gejala Covid-19 yang berbeda. Melansir Miami Herald, 30 Agustus 2021, gejala Covid-19 setelah vaksin meliputi:

  • Sakit kepala
  • Pilek
  • Bersin
  • Sakit tenggorokan
  • Kehilangan penciuman

Studi ini menemukan bahwa orang setelah vaksin Covid-19 mengalami gejala lebih sedikit dan dalam jangka waktu yang lebih singkat. Para peneliti juga menemukan bahwa orang setelah vaksin dan kemudian positif Covid-19 lebih mungkin melaporkan bersin-bersin sebagai gejala dibandingkan dengan mereka yang tidak atau belum divaksin.

Sudah vaksin Covid-19 tapi masih bisa terinfeksi virus corona

Direktur Vaksin, Imunisasi dan Biologi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Katherine O'Brien memaparkan alasan orang yang sudah divaksin masih tetap bisa terinfeksi Covid-19. Pihaknya menjelaskan, tidak ada vaksin yang mencegah seseorang untuk dapat terinfeksi.

Hal itu bukan karena vaksin tidak manjur. "Artinya, tidak semua orang yang menerima vaksin memiliki perlindungan 100 persen," kata O'Brien, seperti diberitakan Kompas.com, 15 Agustus 2021,

Meski demikian, menurut O'Brien fungsi vaksin adalah apabila terinfeksi tingkat keparahan penyakit orang yang sudah divaksin lebih rendah dibanding yang belum. "Bahkan ketika seseorang terinfeksi, orang-orang yang divaksinasi lengkap, tingkat keparahan penyakitnya lebih sedikit," kata dia.

O'Brien mengatakan bahwa vaksin tetap penting karena bisa melindungi orang lain, terutama mereka yang rentan mengalami gejala Covid-19 yang parah. Kelompok rentan itu termasuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan kelompok lansia.

Kelompok ini memiliki risiko keparahan penyakit lebih tinggi. Ia menjelaskan, ketika seseorang yang telah divaksin terinfeksi, virus corona tidak akan bertahan lama, sehingga risiko penularan menjadi lebih rendah. "Jika Anda terinfeksi, Anda sebenarnya melepaskan virus itu untuk jangka waktu yang lebih singkat daripada jika Anda tidak divaksinasi," tutur O'Brien.

Ia menjelaskan, ketika orang yang sudah divaksinasi terinfeksi Covid-19, maka virus yang ada di hidung dan di bagian belakang tenggorokan jumlahnya relatif lebih sedikit. "Ada lebih sedikit kepadatan virus dalam diri Anda dan risiko Anda menularkannya ke orang lain lebih kecil," kata dia.

Itulah perbedaan gejala Covid-19 setelah dan sebelum suntik vaksin. Segera isolasi jika mengalami gejala Covid-19 di atas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Perbedaan Gejala Covid-19 Sebelum dan Sesudah Disuntik Vaksin",


Penulis : Jawahir Gustav Rizal
Editor : Bayu Galih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×