kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah Perbandingan Antibodi yang Terbentuk dari Vaksin Covid-19 Booster


Jumat, 14 Januari 2022 / 08:11 WIB
Inilah Perbandingan Antibodi yang Terbentuk dari Vaksin Covid-19 Booster
ILUSTRASI. Inilah Perbandingan Antibodi yang Terbentuk dari Vaksin Covid-19 Booster


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pemerintah sudah mulai melaksanakan suntik vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster secara gratis mulai Rabu, 12 Januari 2022. Rencananya, vaksin Covid-19 booster gratis berlaku untuk seluruh warga Indonesia usia 18 tahun ke atas. Sebelum mengikuti vaksinasi, simak daftar

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksin Covid-19 Booster vaksin Covid-19 booster ditujukan bagi masyarakat berusia 18 tahun ke atas dengan prioritas Lansia dan penderita imunokompromais dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau 2 kali suntik dan minimal 6 bulan setelah penyuntikan dua dosis.

Vaksinasi Covid-19 booster ini akan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah seperti Puskesmas, rumah sakit pemerintah, maupun rumah sakit milik pemerintah daerah.

Soal ketersediaan vaksin, pemerintah sudah memiliki vaksin Covid-19 yang cukup baik yang berasal dari kontrak pengadaan vaksin tahun lalu yang pengirimannya akan tiba di awal tahun ini. Ada pula ketersediaan vaksin Covid-19 yang merupakan tambahan yang cukup signifikan dari vaksin donasi dunia baik melalui program kerjasama COVAX maupun program kerjasama bilateral.

Baca Juga: Setelah Jakarta, Vaksin Covid-19 Booster Juga Akan Dilaksanakan di 20 Provinsi Ini

Sebagai informasi sebelumnya COVAX memberikan komitmen bantuan terhadap 20% dari populasi Indonesia. Namun sudah dikonfirmasi akan ditingkatkan menjadi 30% dari populasi Indonesia kira-kira setara vaksinasi untuk 27 juta orang atau kira-kira setara dengan 54 juta dosis vaksin gratis yang bisa diterima pemerintah total dari tahun lalu dan tahun ini.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara resmi telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk 5 jenis produk vaksin Covid-19 sebagai booster. Berikut ini kombinasi vaksin booster serta jumlah peningkatan antibodi yang terbentuk berdasarkan data yang disampaikan BPOM dalam laman resminya:

  • Vaksin Covid019 booster Sinovac (Coronavac)+ vaksin primer dosis lengkap Sinovac (Coronavac): peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberiaan booster.
  • Vaksin Covid019 booster Pfizer (Comirnaty) + vaksin primer dosis lengkap Pfizer (Comirnaty) : peningkatan titer antibodi netralisasi sebesar 3,29 kali setelah 1 bulan pemberian booster.
  • Vaksin Covid019 booster AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac) + vaksin primer dosis lengkap AstraZeneca: peningkatan titer antibodi IgG dari awalnya 1.792 menjadi 3.746 kali.
  • Vaksin Covid019 booster Moderna + vaksin primer AstraZeneca / Pfizer/ Janssen: peningkatan titer antibodi sebesar 12,99 kali.
  • Vaksin Covid019 booster Zifivax + vaksin primer Sinovac/ Sinopharm: peningkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali.

Adapun pemberian vaksin Covid019 booster dalam data tersebut dilakukan setelah 6 bulan penyuntikan vaksin dosis lengkap. Selain itu vaksin Covid019 booster diberikan pada usia 18 tahun ke atas.

BPOM dalam keteranganya menyampaikan keamanan kelima vaksin booster atau dosis lanjutan tersebut menunjukkan bahwa frekuensi, jenis dan keparahan dari Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) yang dilaporkan setelah pemberian booster bersifat ringan dan sedang.

Alternatif pemberian vaksin Covid019 booster dari Kemenkes

Melansir pemberitaan Kompas.com, 11 Januari 2021, Menteri Budi Gunadi Sadikin menambah kombinasi jenis vaksin Covid-19 sebagai booster yang berbeda dari BPOM. Di mana dalam rekomendasinya, Menteri Budi menambahkan bahwa penerima vaksin Sinovac boleh menggunakan booster AstraZeneca maupun Pfizer. "Yang pertama, untuk vaksin primer Sinovac atau vaksin pertama dan kedua Sinovac kita akan berikan vaksin booster-nya setengah dosis Pfizer," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (11/1/2022).

Budi juga mengatakan penerima vaksin Sinovac dosis lengkap juga bisa menggunakan setengah dosis vaksin AstraZeneca sebagai vaksin booster. "Alternatif ketiga vaksin primer AstraZeneca, dua kali AstraZeneca, kita akan berikan vaksin booster-nya setengah dosis Moderna," ujarnya.

Budi juga mengatakan, kombinasi tersebut berdasarkan hasil riset dan penelitian dari peneliti di dalam negeri dan luar negeri. Terpisah, Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penggunaan vaksin booster AstraZeneca maupun Pfizer pada vaksinasi primer Sinovac menunjukkan peningkatan titer antibodi sebesar 3-4 kali. "Kalau dari studi 3-4 kali," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/1/2022).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Daftar Peningkatan Antibodi Kombinasi Vaksin Booster, Vaksin Apa yang Tertinggi?",


Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Sari Hardiyanto

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×