kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inilah penjelasan Kemenkes kenapa efek samping vaksin Covid-19 Moderna lebih parah


Rabu, 25 Agustus 2021 / 06:52 WIB
Inilah penjelasan Kemenkes kenapa efek samping vaksin Covid-19 Moderna lebih parah
ILUSTRASI. Inilah penjelasan Kemenkes kenapa efek samping vaksin Covid-19 Moderna lebih parah


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Selain vaksin Covid-19 buatan Sinovac dan Astrazeneca, kini masyarakat umum kelompok tertentu bisa mendapatkan suntikan vaksin Moderna. Namun, orang yang telah mendapat suntikan vaksin Covid-19 Moderna mengaku merasakan efek samping yang lebih parah dibandingkan vaksin Covid-19 lainnya. Bagaimana penjelasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhadap efek samping vaksin Covid-19 Moderna yang lebih parah tersebut?

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi angkat bicara terkait dengan ramainya warganet yang mengeluhkan mengalami efek samping parah usai disuntik vaksin Moderna. Menurutnya, respons tubuh setiap orang usai menerima vaksin berbeda-beda.

Tidak semua orang merasakan nyeri berlebih usai disuntik vaksin Covid-19 buatan Moderna. Bahkan, ada juga orang yang tidak merasakan efek samping sama sekali setelah disuntik vaksin Covid-19 buatan Moderna.

"Kan biasa efek samping orang berbeda-beda responsnya ya, tapi ada juga yang tidak merasakan ada efek samping," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, baru-baru ini.

Diketahui, sejumlah warganet mengeluhkan adanya efek samping vaksin Moderna yang disebutkan lebih parah daripada vaksin Covid-19 lainnya. Ada yang mengeluh keluar bercak merah di tangan dan kaki pasca-suntik vaksin Moderna, nyeri berlebih di bekas suntikan, hingga klaim pusing, badan sakit dan tekanan darah naik.

Untuk mengatasi efek samping pasca-penyuntikan vaksin Covid-19 Moderna, kata Nadia, penerima vaksin biasanya dibekali dengan obat penurun panas. Hal serupa juga diterapkan kepada mereka yang menerima vaksinasi Covid-19 dengan AstraZeneca.

Nadia menambahkan, apabila efek samping parah yang dirasakan usai vaksinasi Covid-19 tetap berlanjut setelah istirahat dan minum obat, sebaiknya segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Baca juga: Jadi syarat SKD CPNS 2021, ini lokasi tes PCR dengan harga murah sesuai aturan

Sebelumnya, ahli patologi klinis dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tonang Dwi Ardyanto juga memberikan penjelasan terkait efek samping vaksin Covid-19 Moderna yang lebih parah. Berikut penjelasan kenapa efek samping vaksin Covid-19 Moderna lebih parah dibandingkan vaksin Covid-19 lainnya.

Setelah vaksin Covid-19 berbasis mRNA seperti Moderna disuntikkan, respons pertama yang diberikan tubuh, imbuhnya adalah segera menangkap vaksin Covid-19 dengan menggunakan sel-sel otot. "Oleh sel otot, 'resep' dari vaksin diubah menjadi protein S (spike), kemudian dikeluarkan dari sel otot," ujarnya sebagaimana diberitakan Kompas.com (23/8/2021).

"Sel dendritik sendiri dapat juga langsung menangkap vaksin, memproduksi protein S di dalamnya. Selanjutnya sel dendritik membawanya ke limfonodi," lanjutnya.

Menurut Tonang, karena adanya produksi protein S oleh sel otot ini, aktivitas sel-sel fagosit menjadi terpicu. "Akibatnya, makin banyak sel-sel imunitas bawaan ke lokasi penyuntikan. Terjadilah pembengkakan, kemerahan, dan nyeri," jelas Tonang.

Ia mengatakan, efek samping vaksin Covid-19 Moderna tersebut seharusnya hanya berlangsung sementara. Sebab, setelah protein S terbawa ke limfonodi, kondisi akan berangsur pulih.

Setelah itu, tubuh akan memulai proses pembentukan antibodi. "Masyarakat umum mulai banyak yang mendapatkan vaksinasi Moderna. Wajar bila hampir semua merasakan peradangan, bengkak, dan nyeri di tempat suntikan ini," jelas Tonang.

Sudah kantongi izin BPOM

Kementerian Kesehatan memulai penyuntikan perdana vaksin booster menggunakan vaksin Covid-19 Moderna di RSCM Jakarta. Penerima vaksinasi booster adalah 50 Guru Besar FKUI serta sejumlah dokter lainnya.

Lalu vaksin Covid-19 Moderna juga untuk vaksinasi booster para tenaga kesehatan. Selanjutnya vaksin Covid-19 Moderna sudah mulai didistribusikan untuk masyarakat umum setelah sebelumnya hanya dibatasi sebagai vaksin ketiga atau booster untuk tenaga kesehatan.

Vaksin Moderna merupakan vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang dibuat oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat. Diberitakan Kompas.com, 2 Juli 2021, vaksin Moderna telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Menurut BPOM, vaksin Covid-19 Moderna memiliki efikasi sebesar 94,1 persen dan aman untuk kelompok populasi masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta.

Itulah penjelasan Kemenkes kenapa efek samping vaksin Covid-19 Moderna lebih parah daripada vaksin lainnya. Ingat, setelah mendapat vaksin Covid-19, kita harus tetap menjalankan protokol kesehatan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjelasan Kemenkes soal Ramai Efek Samping Moderna yang Disebut Lebih "Terasa" ketimbang Vaksin Lain",


Penulis : Jawahir Gustav Rizal
Editor : Sari Hardiyanto

Selanjutnya: Bisa mematikan, ini gejala dan cara mencegah badai sitokin pada Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×