kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,51   5,16   0.56%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah Gejala Deltacron yang Harus Diwaspadai


Rabu, 16 Maret 2022 / 13:47 WIB
Inilah Gejala Deltacron yang Harus Diwaspadai
ILUSTRASI. Kasus COVID-19 baru dalam seminggu terakhir hingga Senin (14/3) kemarin juga menunjukkan penurunan sebesar 32%, sekaligus lebih rendah dari Januari 2022 lalu. Meski begitu, kasus hari ini sedikit naik menjadi 14.408 (15/3) setelah sebelumnya sempat berada


Sumber: covid19.go.id,Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Mutasi virus corona menghasilkan varian baru yang harus diwaspadai, yakni Deltacron. Berikut sejumlah gejala Covid-19 akibat varian Deltacron yang banyak terjadi.

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada 14.408 kasus baru infeksi virus corona hingga Selasa 15 Maret 2022. Dengan demikian, total menjadi kasus Covid-19 sejak pandemi hingga 15 Maret 2022 sebanyak 5.914.532 kasus.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Covid-19 hingga 15 Maret 2022 bertambah 27.615 orang sehingga menjadi sebanyak 5.462.344 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat kasus Covid-19 hingga 15 Maret 2022 di Indonesia bertambah 308 orang menjadi sebanyak 152.745 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia hingga 15 Maret 2022 mencapai 299.443 kasus, berkurang 13.515 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus Covid-19 baru dalam seminggu terakhir hingga Senin 14 Maret 2022 juga menunjukkan penurunan sebesar 32%, sekaligus lebih rendah dari Januari 2022 lalu. Perbaikan lainnya dari penanganan Covid-19 adalah penurunan jumlah kematian sebesar 5% dibandingkan minggu sebelumnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 15 Maret 2022 Turun, Kini Muncul Deltacron, Ini Fakta-Faktanya

Positivity rate mingguan hingga Senin (14/3) kemarin tercatat 13,98%, turun dari angka sebelumnya yang sempat tercatat di 14,25%. “Meskipun indikator penanganan Covid-19 saat ini menunjukkan perbaikan, namun kita tetap harus terus waspada karena kita masih dalam status pandemi. Sangat penting bagi kita untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi untuk terus menekan laju penyebaran virus,” ujar Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dalam keterangan tertulis.

Selain itu, pemerintah dan masyarakat juga harus tetap waspada dengan penularan Covid-19 akibat virus corona varian baru, Deltacron. Dilansir dari Kompas.com, sejumlah negara di Eropa telah melaporkan adanya infeksi virus dari gabungan dua variant of concern atau varian yang mendapatkan perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM, sejauh ini belum dapat dipastikan mengenai bahaya dan tingkat penularan dari varian Covid Deltacron. Namun, kemungkinan varian Deltacron ini tidak lebih berbahaya ketimbang Omicron. "Mungkin sekali tidak berbahaya ketimbang varian Omicron. Belum bisa dipastikan. Karena jumlah kasusnya masih amat sedikit," tulis dia.

Gejala Covid-19 Deltacron

Express pada Senin (14/3/2022) memberitakan, Deltacron adalah varian rekombinan yang berarti memiliki fitur dari dua varian Delta dan Omicron. Kekhawatiran atas varian baru ini akan menyebabkan penyakit Delta yang parah dan menyebar secepat Omicron. Akan tetapi, sejauh ini terlihat tidak demikian dan hanya sedikit kasus infeksi Covid Deltacron yang muncul di Inggris.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan di medRxiv, varian Covid Deltacron menggabungkan protein spike varian Omicron dengan tubuh varian Delta. Deltacron tengah menghantui dan masih terus diselidiki para ahli terkait gejala dan keparahannya.

Seperti telah diketahui, varian deltacron adalah rekominan atau varian kombinasi Delta dan Omicron. Adapun varian Delta mulai menyebar ke seluruh Amerika Serikat (AS) pada akhir musim panas dan awal musim gugur 2021.

Strain baru ini telah menunda kembalinya negara tersebut ke situasi normal. Kemudian, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merilis delapan gejala Covid-19 varian Delta yang harus diperhatikan, meliputi:

  • Demam dan kedinginan
  • Sakit tenggorokan atau batuk
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Kehilangan indera penciuman
  • Kehilangan indera perasa
  • Gejala seperti flu biasa.

Pada akhir tahun 2021, para ilmuwan mengumumkan kemunculan varian omicron , yang mulai menyebar di Afrika dan di seluruh Eropa sebelum sampai ke AS. Sebulan setelahnya, gejala telah muncul untuk varian Omicron.

Dari data Zoe COVID Symptom Study, terdapat 14 gejala Covid-19 Omicron teratas, sebagai berikut:

  • Pilek
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Bersin
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk terus-menerus
  • Suara serak
  • Menggigil
  • Demam
  • Pusing
  • Kabut otak
  • Nyeri otot
  • Kehilangan penciuman
  • Sakit dada.

Itulah perkembangan kasus Covid-19 hingga 15 Maret 2022 dan gejala Deltacron yang harus diwaspadai. Mari tetap patuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×