Sumber: Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Waspada penyebaran Covid-19 Omicron di Indonesia yang semakin meluas. Tak hanya menyerang orang dewasa, Covid-19 Omicron juga bisa menyerang balita. Berikut gejala Covid-19 omicron pada balita yang perlu diwaspadai.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat jumlah pasien Covid-19 Omicron di Indonesia menccapai 1.988 orang pada 26 Januari 2022. Jumlah kasus Covid-19 Omicron tersebut bertambah dibandingkan data 24 Januari 2022 sebanyak 1.626 kasus.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan, jumlah kasus Covid-19 Omicron yang terjadi di Indonesia lebih banyak lagi dari data tersebut. Bahkan ia memprediksi sebagian besar kasus Covid-19 di Indonesia belakangan ini diperkirakan akibat Omicron.
Indonesia kesulitan mendeteksi Covid-19 Omicron karena terkendala keterbatasan alat. Biaya untuk mendeteksi Covid-19 Omicron juga lebih mahal dibandingkan tes PCR yang hanya Rp 300.000.
Kemenkes mengingat, Covid-19 Omicron mudah menular, baik orang dewasa maupun anak-anak. Bahkan, anak-anak khususnya balita rawan terinfeksi Covid-19 Omicron karena belum mendapatkan vaksin.
Baca Juga: Menkes Sebut Covid-19 di Jakarta Didominasi Omicron, Ini Gejala & Cara Mencegahnya
Gejala varian Omicron pada balita
Mengutip pemberitaan Kompas.com yang melansir dari Verywell Health, Maya Ramagopal, MD, profesor pediatri di Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School, mengatakan bahwa gejala Covid-19 Omicron pada anak-anak balita dapat serupa dengan yang dialami oleh orang dewasa. Kabar baiknya, gejala Covid-19 Omicron anak balita relatif ringan bagi kebanyakan orang.
Meskipun pada kasus tertentu, gejala Covid-19 Omicron yang parah tetap mungkin terjadi, terutama bagi orang yang belum divaksin dan pasien dengan komorbid. Adapun gejala varian Omicron yang paling umum adalah:
- Pilek
- Sakit kepala
- Demam
- Kelelahan
- Sakit tenggorokan
Daniel S. Ganjian, MD, FAAP, dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John, California, mengatakan bahwa ia belum melihat banyak kasus anak-anak yang terinfeksi Covid-19 Omicron dengan gejala kehilangan indera perasa dan penciuman seperti gejala varian lain. “Yang biasa kita lihat adalah demam, batuk, dan pilek. Itulah (gejala Covid-19) Omicron. Terkadang kita juga melihat gejala muntah dan diare," ungkap Ganjian.
Ganjian mengatakan bahwa anak-anak yang terinfeksi Covid-19 Omicron mungkin juga mengalami croup atau batuk yang terdengar keras.
Dilansir dari Ciputra Hospital, gejala Covid-19 Omicron ini kebanyakan dialami anak-anak usia di bawah 5 tahun atau balita. Croup merupakan infeksi saluran pernapasan bagian atas yang memicu batuk keras.
Menurut Ramagopal, varian Covid-19 Omicron menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas yang menyebabkan batuk yang khas. “Karena saluran napas bagian atas lebih sempit pada anak-anak daripada orang dewasa, bahkan sedikit pembengkakan dapat menyebabkan gejala croup," ujarnya.
Cara mengobati Covid-19 Omicron pada anak balita
Croup juga mungkin disertai dengan demam, serak, dan sistem pernapasan yang bekerja keras sehingga terdengar berisik. Kondisi ini dapat diatasi dengan pengobatan di rumah.
Orang tua dapat menggunakan obat-obatan, seperti yang direkomendasikan oleh dokter, atau menggunakan pengobatan rumahan untuk meringankan gejala croup.
Jika gejala Covid-19 Omicron pada balita atau anak memburuk, carilah bantuan medis segera untuk penanganan lebih lanjut.
Mencegah Covid-19 Omicron pada anak-anak
Mengingat bahwa Covid-19 Omicron sangat menular dan menyebar pada kecepatan yang jauh lebih cepat daripada varian lain, peningkatan jumlah infeksi di kalangan anak-anak mungkin terjadi. Melakukan langkah pencegahan, seperti vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat, adalah upaya yang tepat untuk menangkal varian Omicron.
Pastikan anggota keluarga, termasuk anak-anak berusia 6 tahun ke atas, mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap. Protokol kesehatan, termasuk rajin mencuci tangan dan memakai masker dengan benar, juga tetap harus diterapkan secara disiplin.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati. Yang paling penting selalu pakai masker, hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi. Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi.
Tapi kalau pun tertular tidak usah panik yang penting disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin, jika ada gejala ringan minum obat.
''Yang perlu ke rumah sakit kalau ada Lansia atau komorbidnya banyak, itu ke rumah sakit. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru,'' tuturnya.
Itulah gejala dan cara mengobati Covid-19 Omicron pada anak balita. Mari patuhi protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Penulis : Lulu Lukyani
Editor : Lulu Lukyani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News