kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah Efek Samping dan Vaksin Booster yang Cocok untuk Sinovac


Selasa, 25 Januari 2022 / 09:27 WIB
Inilah Efek Samping dan Vaksin Booster yang Cocok untuk Sinovac
ILUSTRASI. Inilah Efek Samping dan Vaksin Booster yang Cocok untuk Sinovac


Sumber: Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Vaksin Covid-19 booster yang dimulai sejak 12 Januari 2022 hanya menggunakan tiga jenis produk, yakni Moderna, Pfizer, dan AstraZeneca. Lalu, orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis 1 dan 2 dengan Sinovac harus menggunakan booster apa?

Terkait vaksin Covid-19 booster, Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada dinas kesehatan provinsi, kabupaten, dan direktur rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan vaksinasi booster.

Surat Edaran tersebut bernomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster).

Sesuai SE tersebut, booster yang cocok untuk vaksin Covid-19 Sinovac adalah vaksin AstraZeneca dan Pfizer. Booster vaksin Covid-19 Sinovac adalah setengah dosis AstraZeneca dan Pfizer.

Vaksin Covid-19 AstraZeneca adalah salah satu jenis vaksin untuk booster atau vaksinasi dosis ketiga. Sebelum Anda mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 booster AstraZeneca, mari kenali produk ini. Bagaimana efektivitas dan efek samping vaksin Covid-19 booster AstraZeneca.

Syarat vaksin booster

Vaksin Covid-19 booster diselenggarakan oleh Pemerintah dengan sasaran masyarakat usia 18 tahun ke atas dengan prioritas kelompok Lansia dan penderita imunokompromais.

Baca Juga: Covid-19 di Jakarta Melonjak, 43 Sekolah Ditutup Sementara, PTM Dihentikan

Pelaksanaan vaksin Covid-19 booster bagi sasaran Lansia dapat dilaksanakan secara serentak di seluruh kabupaten/kota. Sementara vaksin Covid-19 untuk non Lansia dilaksanakan di kabupaten/kota yang sudah mencapai cakupan dosis 1 total minimal 70% dan cakupan dosis 1 lansia minimal 60%.

Calon penerima vaksin Covid-19 booster harus menunjukkan NIK dengan membawa KTP/KK. Penerima vaksin Covid-19 booster bisa juga mendaftar melalui aplikasi Peduli Lindungi.

Penerima vaksin Covid-19 booster berusia 18 tahun ke atas dan telah mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap minimal 6 bulan sebelumnya.

Efektifitas vaksin Covid-19 booster Astrazeneca

Dilansir dari Kompas.com, hasil studi laboratorium Universitas Oxford pada 23 Desember 2021 menyebutkan suntikan homolog vaksin Covid-19 booster AstraZeneca efektif melawan varian Omicron. Studi tentang vaksin AstraZeneca menunjukkan bahwa setelah tiga dosis vaksin, tingkat penetralan terhadap Omicron secara luas mirip dengan yang melawan varian virus Delta setelah dua dosis.

Perusahaan yang terdaftar di London itu mengatakan para peneliti di Universitas Oxford yang melakukan penelitian itu independen dari mereka yang mengerjakan vaksin Covid-19 dengan AstraZeneca.

Mene Pangalos, kepala R&D biofarmasi AstraZeneca mengatakan setelah suntik vaksin Covid-19 booster tingkat antibodi yang dihasilkan untuk melawan Omicron lebih tinggi dari pada antibodi orang yang telalh terinfeksi dan pulih dari Covid-19.

Profil vaksin Covid-19 AstraZeneca

Vaksin Covid-19 AstraZeneca merupakan vaksin yang dikembangkan oleh Oxford University bekerja sama dengan AstraZeneca, perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional. Mengutip BPOM, vaksin AstraZeneca memperoleh izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM pada 22 Februari 2021.

Vaksin AstraZeneca didaftarkan ke Badan POM melalui 2 jalur, yaitu jalur bilateral oleh PT Astra Zeneca Indonesia dan jalur multilateral melalui mekanisme Covax Facility yang didaftarkan oleh PT Bio Farma.

  • Evaluasi keamanan vaksin Covid-19 AstraZeneca

Berdasarkan data hasil uji klinik yang disampaikan, pemberian vaksin Covid-19 AstraZeneca 2 dosis dengan interval 4-12 minggu pada total 23.745 subjek dinyatakan aman dan dapat ditoleransi dengan baik.

  • Evaluasi khasiat vaksin Covid-19 AstraZeneca

Pemberian vaksin Covid-19 AstraZeneca menunjukkan kemampuan yang baik dalam merangsang pembentukan antibodi, baik pada populasi dewasa maupun lanjut usia. Efikasi vaksin Efikasi vaksin dengan 2 dosis standar yang dihitung sejak 15 hari pemberian dosis kedua hingga pemantauan sekitar 2 bulan menunjukkan efikasi sebesar 62,10 persen.

Hasil ini sesuai dengan persyaratan efikasi untuk penerimaan emergensi yang ditetapkan oleh WHO, yaitu minimal efikasi 50%.

  • Aspek mutu vaksin Covid-19 AstraZeneca

Badan POM melakukan evaluasi menyeluruh dari dokumen mutu yang disampaikan dengan hasil bahwa vaksin AstraZeneca secara umum telah memenuhi syarat. “Sebagaimana vaksin Covid-19 yang sebelumnya telah memperoleh EUA, sebelum produk siap untuk digunakan, Badan POM melakukan proses pelulusan produk (lot release) dan setelah diberikan pelulusan produk, maka vaksin tersebut siap untuk digunakan dalam program vaksinasi”, tambah Kepala Badan POM.

Efek samping vaksin Covid-19 booster AstraZeneca

Vaksin Covid-19 booster AstraZeneca dapat diberikan setengah dosis minimal setelah 6 bulan vaksinasi lengkap dan khusus untuk usia 18 tahun ke atas.

Booster AztraZeneca juga meningkatkan nilai titer antibodi IgG dari 1.792 menjadi 3.746. Efek samping paling umum dari vaksin Covid-19 booster Astrazeneca adalah:

  1. Nyeri pada bekas suntikan
  2. Tidak enak badan
  3. Merasa lelah
  4. Menggigil atau demam
  5. Sakit kepala
  6. Mual
  7. Nyeri sendi

Efek samping vaksin Covid-19 booster Pfizer

Pfizer dapat diberikan sebagai lanjutan dosis homolog sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer Pfizer. Vakin Pfizer (Comirnaty) dapat meningkatkan nilai titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster sebesar 3,29 kali.

Adapun efek samping dari vaksin Covid-19 booster Pfizer adalah: nyeri di tempat suntikan, nyeri otot, demam, nyeri sendi.

Dilansir dari Kompas.com, sebuah studi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang diterbitkan pada bulan Oktober mengungkap sejumlah efek samping vaksin Covid-19 booster menggunakan Pfizer.

Disebutkan, efek samping dari vaksin Covid-19 booster Pfizer mirip dengan yang terlihat pada vaksin utama. Hal ini terlihat dari sakit lengan dan sakit kepala ringan sampai sedang, nyeri otot, kedinginan, kelelahan, demam, dan nyeri sendi.

Menurut laporan yang akan segera diterbitkan di British Medical Journal, semua efek samping vaksin Covid-19 booster pun bersifat sementara. Selain itu, efek samping vaksin Covid-19 booster ini secara umum, dapat ditoleransi dengan baik oleh para penerimannya.

Sementara itu, menurut William Schaffner -profesor kedokteran pencegahan dan penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine, ada orang yang memiliki lebih sedikit atau lebih banyak efek samping vaksin Covid-19 booster, dibanding suntikan utama.

Itulah informasi vaksin Covid-19 booster yang cocok untuk pengguna Sinovac beserta efek samping yang bisa terjadi. Efek samping vaksin Covid-19 adalah hal wajar, masyarakat tidak perlu khawatir.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×