kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah cara perawatan gigi berlubang tanpa harus dibur dan ditambal


Rabu, 19 Agustus 2020 / 07:48 WIB
Inilah cara perawatan gigi berlubang tanpa harus dibur dan ditambal


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Biasanya, perawatan gigi berlubang berlangsung dengan cara dibur dan ditambal. Namun, sebenarnya ada cara lain untuk merawat gigi berlubang tanpa harus dilakukan pengeburan dan tambal.

Konsep lama pembersihan gigi berlubang adalah perlunya melakukan pengeburan yang cukup luas. “Tujuannya agar dokter gigi memiliki lapang pandang yang cukup dan mencegah terjadinya gigi berlubang di kemudian hari,” kata drg.Citra Kusumasari Sp.KG(K), dokter gigi yang sedang menjadi Ph.D candidate dari Tokyo Medical and Dental University, Jepang, ini.

Perawatan tersebut biasanya dilakukan dengan bur atau disebut dengan perawatan surgical model. Pembersihan gigi berlubang dengan konsep perawatan ini sering menyebabkan terambilnya bagian gigi yang sehat, sehingga sisa gigi yang ditinggalkan menjadi tipis dan mudah patah.

Baca juga: China marah AS tambah sanksi di kasus Huawei, begini responnya 

Citra menjelaskan, pada konsep baru pembersihan gigi berlubang, dokter akan membuang jaringan gigi yang terinfeksi hanya pada email dan dentin yang terinfeksi, dengan tetap mempertahankan dentin yang masih bisa dikembalikan mineralnya.

Ada beberapa teknik untuk melakukannya, namun menurutnya teknik kemomekanis memiliki lebih banyak keunggulan. “Teknik kemomekanis merupakan teknik intervansi minimal untuk membuang gigi berlubang di lapisan dentin menggunakan kombinasi agen kimia dan instrument tangan manual,” katanya.

Teknik kemomekanis ini diindikasikan untuk pasien yang memiliki kecemasan tinggi, pasien yang tidak dapat mentoleransi suara atau getaran yang dihasilkan teknik konvensional, dan pasien yang mengalami keterbatasan medis. Selain itu, teknik ini dapat digunakan pada pasien selama pandemi Covid-19 karena meminimalisir droplet di udara dan dapat mencegah infeksi silang.

Alternatif lain adalah penggunaan silver diamine fluoride (SDF), yaitu cairan cairan yang digunakan untuk mencegah pembentukan, perkembangan, dan penyebaran gigi berlubang. SDF diakui sebagai pencegah gigi berlubang di Jepang sejak lebih dari 80 tahun yang lalu, dan telah diterima penggunaannya oleh U.S Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 2014 di Amerika Serikat.

SDF merupakan salah satu perawatan pencegahan karies yang sederhana, non-invasif, dan murah. Namun, ada beberapa efek negatif SDF termasuk pewarnaan gigi dan iritasi ruang saraf gigi akibat penetrasi dan penumpukan partikel silver di antara tubulus dentin dan tingginya pH.

Baca juga: Situasi Korea Utara makin sulit, Kim Jong Un akan kumpulkan elit Partai Buruh 

Penelitian terbaru melaporkan bahwa pengaplikasian glutathione bio-molecule secara efektif mampu meminimalisasi perubahan warna akibat penggunaan SDF. SDF juga dapat digunakan untuk perawatan gigi berlubang pada akar gigi dan pada pasien anak-anak.

Kelebihan lainnya adalah perawatan gigi berlubang menggunakan SDF tidak menghasilkan percikan di udara sehingga cocok diaplikasikan untuk pasien selama pandemi Covid-19, serta setelah pengaplikasian SDF dapat dilanjutkan tanpa tambalan maupun dengan tambalan gigi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perawatan Alternatif Gigi Berlubang Tanpa Dibor dan Ditambal",

Editor : Lusia Kus Anna

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×