kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini waktu tepat pasang KB spiral


Jumat, 04 November 2016 / 13:41 WIB
Ini waktu tepat pasang KB spiral


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Salah satu alat kontrasepsi yang kerap digunakan usai melahirkan adalah spiral (IUD). Alat KB itu dianggap paling efektif dalam mencegah kehamilan. Lalu, kapan waktu tepat memakai KB spiral?

Tabloid Nakita merangkum dari berbagai sumber bahwa pemasangan spiral dilakukan saat ibu dalam kondisi sehat (tidak mengalami perdarahan atau infeksi). Pemasangan spiral paling cepat dapat dilakukan pada 10 menit pertama setelah persalinan normal, dan masih dapat ditunggu sampai 3 hari.

Lewat dari 3 hari, pemakaian KB spiral harus menunggu sampai masa nifas selesai. Jadwal pemasangan ini berkaitan dengan kondisi rahim yang tengah mengalami kontraksi untuk kembali ke ukuran semula. Perlu diketahui, pemasangan spiral di masa nifas dikhawatirkan menyebabkan perlukaan atau perobekan pada rahim.

Sementara itu, pemasangan spiral setelah persalinan caesar dilakukan segera setelah operasi selesai. Sedangkan pada ibu yang baru mengalami keguguran, pemasangan spiral dilakukan setelah operasi kuretnya selesai.

Ada anggapan, pemasangan spiral sehabis bersalin menyebabkan spiral mudah terlepas. Namun, riset membuktikan dari sekitar 100 ibu yang memakai spiral setelah bersalin, hanya 4-5 orang saja yang mengalami kegagalan.

Angka kejadian yang sangat kecil ini berarti menunjukkan kontrasepsi spiral bisa dipakai untuk ibu pascamelahirkan. Pemasangan spiral dilakukan di ujung puncak rahim oleh dokter kandungan/bidan yang kompeten.

Kontrasepsi spiral tidak akan mengganggu produksi ASI. Spiral pun tidak menyebabkan kegemukan atau mengganggu siklus haid.

Copper T merupakan spiral yang paling umum digunakan dengan bahan tembaga. Logam tembaga akan menghasilkan ion-ion yang dapat mencegah terjadinya kehamilan.

Namun, bahan pelindungnya yang terbuat dari plastik akan menimbulkan peradangan di endometrium (dinding bagian dalam rahim tempat menempelnya calon janin).

Alat kontrasepsi ini sebenarnya bisa bertahan hingga 8 tahun dan bisa dilepas kapan saja sesuai kebutuhan. Setelah 8 tahun, spiral perlu diganti dengan yang baru.

Efek samping penggunaan spiral bagi yang tidak cocok atau karena kesalahan pemasangan (misalnya karena kurang steril) adalah rasa nyeri, timbul infeksi dan keputihan yang tidak sembuh-sembuh.

Haid para pengguna kontrasepsi spiral pun biasanya keluar lebih banyak (jika sebelumnya cukup 1 pembalut sekali pakai mungkin kini menjadi 2 pembalut). Namun selama masa haidnya tetap (maksimal 7 hari) dan tidak mengalami anemia, maka tak jadi masalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×