kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini tips terapkan protokol di rumah ibadah dari CEO Alami dan Direktur Eksekutif AASI


Rabu, 11 November 2020 / 08:30 WIB
Ini tips terapkan protokol di rumah ibadah dari CEO Alami dan Direktur Eksekutif AASI
ILUSTRASI.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama pandemi Covid-19, sebagian besar orang masih ragu untuk datang ke tempat umum termasuk rumah ibadah. Walaupun begitu, sejumlah pelaku usaha di jasa sektor jasa keuangan tetap menjalankan ibadah di luar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

Founder dan CEO Alami Dima Djani misalnya, tetap menjalankan ibadah shalat di mushola kantor dengan membawa perlengkapan sendiri, seperti sajadah. Bahkan pemimpin perusahaan fintech syariah ini juga menjaga wudhu atau dalam keadaan suci sejak dari rumah. 

"Sebisa mungkin, saya menjaga wudhu supaya tidak harus wudhu lagi di kantor," kata Dima kepada Kontan.co.id, Selasa (10/11). 

Selama sholat di kantor, lelaki fasih berbahasa Arab ini menghindari bersalaman dengan jamaah lain untuk mengantisipasi penularan Covid-19. Ia juga lebih memilih sholat Jumat di rumah semenjak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) II bergulir. 

Baca Juga: Pelaksanaan ibadah Umrah harus menyesuaikan keputusan menteri agama ini

Sebaliknya, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Erwin Noekman tetap melaksanakan sholat Jumat ke masjid yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat. 

Biasanya, petugas masjid ini telah menyediakan hand sanitizer dan kantong plastik untuk alas kaki bagi jamaah yang akan masuk. 

"Di masjid pun, shaf juga diatur dengan jarak sekitar 1 meter antara kiri, kanan, depan dan belakang," terang Erwin. 

Beberapa perlengkapan kesehatan ia sudah persiapkan sebelum berangkat ke masjid mulai dari menggunakan masker, baju lengan panjang, membawa hand sanitizer, kacamata, sajadah serta menyiapkan tempat alas kaki sendiri.  

Walaupun begitu, Dosen Asuransi Syariah di Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA) itu lebih banyak beribadah di rumah selama pandemi Covid-19.  Salat Idul Adha sebelumnya juga digelar di rumah bersama keluarga. 

"Memasuki PSBB transisi, saya masih tetap lebih sering beribadah di rumah atau ruang kerja pribadi, apabila sesekali bekerja di kantor," tutupnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Ini rincian aturan penyelenggaraan umrah saat pandemi corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×