kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini penyebab banyak pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri di rumah


Jumat, 23 Juli 2021 / 13:12 WIB
Ini penyebab banyak pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri di rumah
ILUSTRASI. Ini penyebab banyak pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri di rumah


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Jumlah korban meninggal karena Covid-19 terus bertambah setiap hari. Bahkan, sejak lonjakan kasus Covid-19 pada Juni, semakin banyak orang yang meninggal di rumah sendiri saat isolasi mandiri karena infeksi virus corona. Lalu, apa penyebab pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri di rumah?

Jumlah kasus pasien Covid-19 meninggal saat menjalani isolasi mandiri (isoman) meningkat, meskipun individu tersebut tidak memiliki komorbid. Hal ini memunculkan pertanyaan publik terkait efektivitas perawatan sendiri di rumah, khususnya pada Orang Tanpa Gejala (OTG) dan pasien gejala ringan.

Banyak yang khawatir, penanganan yang dilakukan tidak tepat sehingga berakibat menghilangkan nyawa pasien. Dokter Daeng M Faqih, SH, MH, Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan, pasien meninggal saat isoman umumnya disebabkan gejala pemburukan yang tidak mendapatkan pertolongan.

Kondisi tersebut menyebabkan kenaikan gradasi keparahan infeksi sehingga seharusnya mendapatkan perawatan lebih. Ia menguraikan, gradasi pasien Covid-19 terdiri dari lima tahapan yakni OTG, ringan, sedang, berat dan kritis.

Baca juga: Duh, sudah 351.336 anak terpapar covid-19, yang meninggal mencapai 777 anak

Ketika mengalami pemburukan, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri otomatis naik menjadi level sedang dan harus dibawa ke rumah sakit. "Mungkin memang agak berat faktanya, tapi kasus isoman meninggal itu karena seharusnya dibawa ke rumah sakit, bukan lagi isoman," jelasnya dalam diskusi media bertajuk Dukungan Good Doctor untuk Program Vaksinasi Nasional dan Penanganan COVID-19 di Indonesia secara virtual pada Kamis (22/07/2021).

Daeng mengatakan, seringkali keluarga tidak memahami gentingnya kondisi pasien isoman sehingga terlambat memberikan penanganan. Hal yang cukup krusial untuk diperhatikan, tambahnya, adalah kadar saturasi oksigen pasien.

Oleh karena itu, ia mengatakan penting sekali bagi pasien isoman untuk selalu terhubung dengan dokter atau ahli kesehatan setempat, termasuk melalui layanan telemedisin. Tujuannya agar tetap mendapatkan pendampingan dan menghindarkan diri dari gejala yang lebih berat.

Pastikan pihak keluarga untuk terus memantau kondisi pasien Covid-19 dan melaporkannya untuk mendapatkan arahan yang tepat dalam menanganinya.

Demikianlah penyebab pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri di rumah. Jadi, sebelum isolasi mandiri, pastikan cek dulu ke dokter atau pelayanan kesehatan terdekat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyak Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isoman, Apa Sebabnya?",


Penulis : Sekar Langit Nariswari
Editor : Lusia Kus Anna

 

Selanjutnya: Wajib tahu! Simak panduan isoman dan cara mendapatkan obat Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×