kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini manfaat sereal bagi tubuh


Jumat, 27 November 2015 / 12:48 WIB
Ini manfaat sereal bagi tubuh


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sereal seringkali menjadi pilihan masyarakat sebagai pengganti nasi untuk sarapan pagi.

Beragam manfaat diklaim bisa didapatkan dari sereal mulai dari sumber energi, mencegah kanker dan menurunkan gula darah. Selain itu, sereal merupakan menu yang pas bagi seseorang yang ingin menjalani diet.

Dalam pandangan umum masyarakat, makanan sereal berasal dari gandum. Padahal, sereal atawa serealia merupakan jenis kelompok pangan yang berasal dari biji atau bulir.

Selain gandum, makanan lain seperti padi-padian dan jagung bisa dikategorikan sebagai sereal.

Wardina Humayrah, seorang independent nutritionist mengatakan, produk sereal identik dengan gandum karena pengaruh dari brand panganan impor dari Eropa atau Amerika Serikat.

"Umumnya, produk makanan sereal ini diperkenalkan sebagai produk olahan ekstrusi untuk sarapan pagi," ujar Wardina.

Menurut Wardina, Organisasi Pangan Dunia atawa Food Agricultural Organization (FAO) telah lama merekomendasikan jenis serealia sebagai makanan pokok di berbagai dunia.

Sebab, sereal mengandung sumber gizi penting yang diperlukan bagi tubuh seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

Selain kaya akan gizi, sereal juga mudah diproduksi dan distribusikan. Sereal juga bisa disimpan dalam jangka panjang tanpa pengurangan kandungan gizi dan harganya murah. Makanya, produk sereal penting sebagai asupan harian.

Jika ditakar dengan menggunakan indeks glikemik, sereal termasuk kategori makanan berkadar rendah sehingga cenderung lebih lama dicerna.

Sisi baiknya, perlambatan penyerapan tidak langsung menaikkan kadar gula dalam darah.

Makanan yang berindeks glikemik rendah bisa memperbaiki kadar glukosa dan lemak pada pasien diabetes militus.

Meski banyak merek sereal yang beredar di pasaran, tak semua sereal memenuhi standar gizi yang diperlukan tubuh.

Sereal yang paling baik dikonsumsi adalah yang paling banyak serat.  "Jadi, jangan sampai asal-asalan pilih sereal," kata Ahli Gizi Universitas Indonesia, Ahmad Syafiq.

Ahmad bilang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan menyantap sereal khususnya produk instan. Caranya adalah dengan memperhatikan label kemasan produk.

"Kita harus bisa memilah sereal mana yang memiliki kandungan gula dan garam yang paling rendah," jelas Ahmad.

Secara teratur

Seperti layaknya nasi, produk sereal juga bisa dimakan tiga kali dalam sehari. Hanya saja, porsi sereal antara pagi, siang dan makan tidak sama.

Idealnya, seseorang lebih banyak makan sereal di pagi hari. Sebab, ketika memulai hari, manusia membutuhkan energi untuk beraktivitas seharian.

Sementara, pada malam hari, porsi makan sereal sebaiknya lebih sedikit ketimbang siang hari.

"Tentunya pilihlah sereal dengan kandungan karbohidrat kompleks agar merasakan efek kenyang yang lebih lama sehingga dapat menghindari rasa lapar berlebih," imbuh Wardina.

Dalam mengonsumsi sereal, bisa dipadu padankan dengan makanan lainnya seperti buah-buahan ataupun sayur-sayuran. Asal, porsinya seimbang.

Tentu saja, sebelum makan sereal dengan makanan lain, harus dilihat terlebih dahulu jumlah kalorinya. Jika produk sereal yang dikonsumsi memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi sebaiknya tidak perlu tambahan konsumsi makanan lain.

Ukuran tinggi adalah jika kandungan kalori melebihi sekali porsi makan yakni ±350 kkal. Kecuali bagi seseorang yang akan melakukan aktivitas fisik berat ataupun berolahraga.

"Sebaiknya yang ditambah proporsi sumber protein seperti telur ataupun kacang-kacangan," kata Wardina.

Bukan cuma memperhatikan kadar kalori, penikmat sereal juga harus menghitung kandungan gula dan lemak pada label nutrisi di kemasan produk sereal.

Per porsi sereal tidak boleh lebih mengandung lebih dari 5 gram gula. Sereal yang baik juga berkadar sodium rendah, tidak lebih dari 200 mg setiap porsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×