Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID -Jakarta. Gigitan tomcat atau paparan racunnya dapat menyebabkan peradangan pada kulit atau dermatitis. Untuk itu, sebaiknya Anda mengetahui gejala awal digigit tomcat dan cara mengobati gigitan tomcat.
Apalagi jika Anda tinggal di daerah yang di wilayah yang banyak ditinggali tomcat. Seperti area perkebunan, persawahan, hutan, taman kota, bahkan tidak menutup kemungkinan tomcat juga muncul di area pemukiman padat penduduk.
Selain itu, tomcat adalah hewan yang menguntungkan bagi pertanian. Sebab, tomcat adalah predator alami bagi hama seperti wereng.
Populasi tomcat meningkat di akhir musim penghujan. Namun, hewan ini juga kerap kali muncul di saat tidak terduga.
Lantas, seperti apa gejala awal digigit tomcat dan bagaimana cara mengobati gigitan tomcat?
Baca Juga: AAG Pest Control, Jasa Pengendalian Hama Terbaik dan Profesional di Indonesia
Gejala awal digigit tomcat
Dirangkum dari laman Kementerian Kesehatan, gejala awal digigit tomcat yakni dalam waktu singkat kulit akan terasa panas.
Biasanya, setelah 24-48 jam akan muncul gelembung pada kulit dengan sekitar berwarna merah (erythemato-bullous lession) yang menyerupai lesi akibat terkena air panas atau luka bakar.
Lesi pada mata menyebabkan periorbital conjunctivitis atau keratoconjunctivitis dan dikenal dengan Naerobis Eye.
Selain itu, dermatitis terjadi bila bersentuhan secara langsung dengan serangga ini, atau secara tidak langsung, misalkan melalui handuk, baju atau barang lain yang tercemar racun paederin yang dikeluarkan oleh tomcat.
Setelah melewati fase melepuh, kulit yang teriritasi racun tomcat akan mengering dalam waktu seminggu. Setelah mengering, kulit yang terkelupas dan meninggalkan bekas luka. Bekas luka ini bisa memudar minimal dalam waktu sebulan, tergantung tingkat keparahan infeksi.
Baca Juga: Hari ini dalam sejarah: Angkatan Laut AS menangkap pembajak kapal pesiar Italia
Cara mengobati gigitan tomcat
Sementara itu, cara mengobati gigitan tomcat atau paparan racunnya adalah sebagai berikut:
- Sebagai langkah pengobatan dermatitis contact irritant, segera beri air mengalir dan sabun pada kulit yang bersentuhan dengan serangga ini. Pastikan serangga ini tidak ada lagi untuk mencegah pertambahan lesi di kulit.
- Kompres kulit dengan cairan antiseptik dingin seperti kalium permanganat bila sudah timbul lesi seperti luka bakar.
- Bila lesi sudah timbul pecah, dapat diberi cream antibiotik dengan kombinasi steroid ringan.
- Jangan digaruk atau ditaburi bedak agar tidak terjadi infeksi sekunder.
- Beri antihistamin dan analgesik oral untuk simptomatis.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Kutu Rambut Pada Anak Secara mudah & Tanpa Obat
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan jika menemukan tomcat:
- Jika menemukan serangga ini jangan dipencet, agar racun tidak mengenai kulit, lalu masukkan ke plastik dengan hati-hati lalu buang ke tempat yang aman. Bila menemukan, bisa juga segera dimatikan dengan menyemprotkan racun serangga. Singkirkan dengan tanpa menyentuhnya.
- Hindari terkena kumbang ini pada kulit terbuka.
- Usahakan pintu tertutup dan bila ada jendela diberi kasa nyamuk untuk mencegah kumbang ini masuk.
- Tidur menggunakan kelambu.
- Lampu diberi jaring pelindung untuk mencegah kumbang jatuh ke manusia.
- Jangan menggosok kulit dan atau mata bila kontak dengan serangga.
- Lakukan inspeksi ke dinding dan langit-langit dekat lampu sebelum tidur.
- Bersihkan lingkungan rumah, terutama tanaman yang tidak terawat yang ada di sekitar rumah yang bisa menjadi tempat serangga Paederus atau tomcat tinggal dan berkembang biak.
Demikian gejala awal digigit tomcat dan cara mengobati gigitan tomcat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News