kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini faktor pemicu angka positif Covid-19 di Indonesia naik, banyak yang kecolongan


Selasa, 06 Juli 2021 / 09:58 WIB
Ini faktor pemicu angka positif Covid-19 di Indonesia naik, banyak yang kecolongan
ILUSTRASI. Ini faktor pemicu angka positif Covid-19 di Indonesia naik, banyak yang kecolongan. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/foc.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Angka positif Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini selalu mengalami kenaikan. Banyak faktor pemicu yang membuat banyak masyarakat tertular oleh virus ini. 

Masyarakat menuding adanya varian baru yaitu varian Delta dari India menjadi penyebab utama lonjakan kasus Covid. 

Menurut pakar epidemiologi Universitas Diponegoro (Undip), Prof. Suharyo Hadisaputro, menjelaskan ada tiga faktor utama yang menyebabkan angka pasien positif Covid-19 melambung. 

Melansir dari laman Undip, faktor tersebut pertama adalah masyarakat tidak sepenuhnya melakukan kegiatan untuk memenuhi protokol kesehatan (prokes), kemudian varian Delta yang menyebar lebih masif dibandingkan varian lainnya.

Faktor yang ketiga adalah vaksinasi yang belum memadai sehingga kekebalan komuniti belum bisa diharapkan. 

"Saat ini masyarakat belum sepenuhnya menyadari pentingnya protokol kesehatan," ungkap Prof. Suharyo seperti dikutip dari laman Undip. 

Baca Juga: 10 Instansi dengan pendaftar CASN 2021 terbanyak dan terendah, ada pilihan Anda?

Titik lengah penyebab tingginya kasus Covid

Masyarakat sering kecolongan dengan mengabaikan kegiatan-kegiatan yang memicu penularan virus Covid. Hal inilah yang menjadi pemicu angka terkonfirmasi positif Corona di Indonesia melonjak.

Menurut Prof. Suharyo, kelalaian ini disebut dengan titik lengah masyarakat. Ada pula kegiatan yang masuk dalam titik lengah diantaranya: 

  • Makan bersama. Meskipun sebelumnya sudah memakai masker, saat makan pasti masker akan dibuka dan kemudian berbincang tanpa memperdulikan siapa lawan bicara apakah dia Orang Tanpa Gejala (OTG) atau tidak.
  • Acara pemakaman terutama yang banyak dihadiri keluarga. Rasa simpati, iba, dan lainnya membuat orang yang datang ke pemakaman sering juga dengan tidak menyadari menyentuh tangan, wajah dan lainnya.
  • Rapat luring yang sering dilakukan. Kegiatan ini juga dapat memicu penularan mengingat virus tidak hanya disebarkan oleh droplet tetapi juga udara bebas yang bisa saja mengandung virus, terlebih jika tidak memakai masker. 
  • Olah raga bersama. Mungkin pada awalnya tetap menjaga jarak 1-2 meter, tetapi setelah selesai sering kali berlanjut dengan acara kumpul-kumpul, foto bersama, dan bincang-bincang sehingga lupa memakai masker.
  • Foto bersama semula pakai masker, supaya wajah kelihatan, bergaya, senyum ketawa harus lepas masker, ini juga merupakan titik lengah
  • Kunjungan rumah ke tempat saudara seperti saat Idul Fitri tahun ini, sudah merupakan budaya saling kunjung.
  • Menggunakan transportasi umum dimana banyak masyarakat tidak memakai masker saat menggunakannya. 
  • Kunjungan ke mal, swalayan, restoran, yang banyak risiko terhadap penularan.
  • Acara pernikahan yang berkumpul banyak orang. Acara pernikahan tanpa kita ketahui apakah yang hadir terkonfirmasi atau tidak, OTG atau tidak
  • Kunjungan ke pasar tradisional dimana banyak pengunjung atau penjual abai menggunakan masker walaupun pembeli sudah memakai masker.

Jenis varian virus Corona dan cara mencegahnya

Saat ini setidaknya ada 10 jenis varian virus Corona yang sudah terdeteksi. Varian baru tersebut muncul akibat dari mutasi virus yang menyebabkan virus tersebut lebih kuat dari varian terdahulunya. 10 Jenis varian baru virus penyebab Covid-19 diantaranya: 

  • Alfa: Varian Inggris, B.1.1.7
  • Beta: Varian Afrika,  B1.351
  • Gamma: Varian Brasil P.1
  • Dela: Varian India B1.617.2
  • Epsilon: Varian Amerika B.1.427/B.1.429
  • Zeta: Varian Brazil P.2
  • Theta: Varian Filipina P.3
  • Eta: Varian banyak negara B.1.t.525
  • Lota: Varian Amerika B.1.526
  • Kappa: Varian India B.1.617.1

“Saat ini yang dikhawatirkan adalah Varian Delta, yang mungkin penyebaran tinggi, menyebabkan penyakit lebih ganas dan mungkin mempengaruhi efektivitas vaksinasi,” jelas Prof Suharyo. 

Untuk mencegah penularan serta menekan laju angka Covid-19, ada dua cara yang bisa dilakukan yaitu: Disiplin prokes dengan mengurangi titik lengah dan memperluas testing dan tracing serta vaksinasi ditingkatkan. 

Peran pemerintah penting untuk mengurangi angka posititf Covid namun keterlibatan masyarakat juga sama pentingnya. Kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan sangat membantu memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

Selanjutnya: Ini dokumen persyaratan CPNS 2021 dan tips mengunggahnya di sscasn.go.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×