kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Efek Samping Konsumsi Protein Berlebihan, Salah Satunya Merusak Ginjal


Senin, 28 Maret 2022 / 15:13 WIB
Ini Efek Samping Konsumsi Protein Berlebihan, Salah Satunya Merusak Ginjal
ILUSTRASI. Makanan mengandung protein


Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Protein dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki jaringan dan pertumbuhan sel tubuh. Namun, konsumsi protein berlebihan bisa memicu efek samping.  

Bersama dengan karbohidrat dan lemak, protein adalah salah satu dari tiga makronutrien utama yang dibutuhkan tubuh. 

Baca Juga: Konsumsi Lidah Buaya Bisa Merontokkan Kolesterol, Benarkah?

Konsumsi protein yang cukup diperlukan untuk mencegah malnutrisi hingga menjaga massa dan kekuatan otot seiring bertambahnya usia. 

Dilansir dari Harvard Health Publishing (HHP), rekomendasi umum untuk konsumsi protein adalah 56 gram per hari untuk pria dan 46 gram per hari untuk wanit. 

Rekomendasi lain menyebutkan, protein harus dikonsumsi sebanyak 0,8 gram per kilogram berat badan. 

Ada pula yang menyarankan orang dewasa yang aktif untuk mengonsumsi protein harus sebanyak 10 persen dari kalori total yang dikonsumsi setiap hari. 

Makanan tinggi protein memang sangat bermanfaat untuk tubuh, namun pakar nutrisi tetap tidak menganjurkan konsumsi yang melebihi rekomendasi harian. 

Jika dikonsumsi berlebihan, protein justru dapat menimbulkan efek negatif. 

Dilansir dari Healthline, berikut adalah 5 efek samping terlalu banyak makan protein: 

1. Menambah berat badan 

Diet tinggi protein disebut-sebut mampu menurunkan berat badan, namun penurunan berat badan ini mungkin hanya bersifat sementara. 

Kelebihan protein yang dikonsumsi biasanya disimpan sebagai lemak. 

Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan dari waktu ke waktu. 

2. Bau mulut 

Makan protein dalam jumlah besar dapat menyebabkan bau mulut, terutama jika membatasi asupan karbohidrat. 

Ini bisa jadi sebagian karena tubuh masuk ke keadaan metabolisme yang disebut ketosis, yang menghasilkan bahan kimia yang mengeluarkan bau yang tidak sedap. 

Untuk menghilangkan bau mulut akibat kebanyakan protein, perbanyakan asupan air, sikatlah gigi lebih sering dari biasanya, dan mengunyah permen karet. 

3. Sembelit 

Makanan tinggi protein yang membatasi karbohidrat biasanya rendah serat. 

Oleh sebab itu, makan terlalu banyak protein dapat menyebabkan sembelit. Meningkatkan asupan air dan serat dapat membantu mencegah sembelit dan memperlancar sistem pencernaan. 

4. Dehidrasi 

Sebuah studi kecil di tahun 2002 menemukan, ketika asupan protein meningkat, tingkat hidrasi pun menurun. 

Studi lainnya di tahun 2006 menyimpulkan bahwa mengonsumsi lebih banyak protein dapat berpengaruh terhadap hidrasi. 

Ini bisa membuat dehidrasi meskipun mungkin tidak merasa lebih haus dari biasanya. 

5. Kerusakan ginjal 

Tidak ada studi utama yang menghubungkan antara asupan protein yang tinggi dengan kerusakan ginjal pada orang yang sehat. 

Namun, kelebihan protein dapat menyebabkan kerusakan pada orang dengan penyakit ginjal yang sudah ada sebelumnya. 

Ini karena kelebihan nitrogen yang ditemukan dalam asam amino yang membentuk protein. 

Ginjal yang rusak harus bekerja lebih keras untuk membuang nitrogen ekstra dan produk sisa metabolisme protein.(Lulu Lukyani) 

Baca Juga: Mudah Dibuat Sendiri! Jus Ini Efektif Menurunkan Berat Badan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Efek Samping Terlalu Banyak Makan Protein", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×