kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.351   51,00   0,31%
  • IDX 7.112   -43,62   -0,61%
  • KOMPAS100 1.036   -7,60   -0,73%
  • LQ45 792   -8,12   -1,01%
  • ISSI 232   -0,80   -0,35%
  • IDX30 412   -3,13   -0,75%
  • IDXHIDIV20 483   -2,91   -0,60%
  • IDX80 116   -0,91   -0,78%
  • IDXV30 119   -0,30   -0,25%
  • IDXQ30 132   -1,01   -0,75%

Ini Ciri-Ciri Kehamilan dengan Resiko Tinggi Menurut Dekan FK Unair


Senin, 31 Oktober 2022 / 12:43 WIB
Ini Ciri-Ciri Kehamilan dengan Resiko Tinggi Menurut Dekan FK Unair
ILUSTRASI. Ini Ciri-Ciri Kehamilan dengan Resiko Tinggi Menurut Dekan FK Unair.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Angka kematian ibu atau AKI dapat ditekan dengan mengetahui ciri-ciri ibu hamil dengan resiko tinggi. 

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair), Prof Dr. Budi Santoso, menyampaikan bahwa bidan diharapkan mampu melakukan deteksi dini kehamilan resiko tinggi. 

Deteksi dini yang dilanjutkan dengan kesigapan dalam penanganan berperan besar pada penurunan angka kematian ibu saat hamil.

“Bahwa proses antenatal care atau perawatan kehamilan kita harus mampu mendeteksi apakah kehamilan resiko tinggi atau rendah,” terang Prof Budi Santoso seperti dikutip dari situs Unair.

Jika sudah diketahui status kehamilan ibu tersebut resiko tinggi, bidan harus memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga. Serta yang paling penting adalah merujuk ke rumah sakit, bukan di rumah apalagi di dukun.

Baca Juga: PPPK Nakes 2022: Cara Cek Anda Sudah Terdaftar PPPK atau Tidak

Ciri-ciri kehamilan resiko tinggi

Prof Budi Santoso menjelaskan, ada beberapa ciri-ciri kehamilan yang beresiko tinggi, diantaranya yaitu: 

  • Ibu hamil yang obesitas
  • Menderita hipertensi
  • Sudah hamil sebanyak lima kali atau hamil pada usia lebih dari 35 tahun
  • Ibu hamil yang mempunyai riwayat bekas operasi Caesar
  • Kehamilan sungsang
  • Kehamilan lintang

Keadaan-keadaan di atas bisa dideteksi sejak awal saat hamil. Dan menjadi salah satu nakes salah satunya bidan untuk mendampingi ibu-ibu tersebut agar berada dalam posisi yang aman saat melahirkan nantinya.

“Saya berharap bahwa bidan-bidan yang 61 ini mereka mau bekerja di ujung terdepan. Di puskesmas dan fasilitas primer dan mampu mendeteksinya,” tambahnya.

Pada tahun 2022, angka kematian ibu di Indonesia sebanyak 360 per 100 ribu persalinan. Angka ini sejajar dengan Afrika. 

Baca Juga: Syarat dan Kriteria Pendaftaran Seleksi PPPK Nakes 2022 yang Akan Segera Dibuka

Data Bulan Januari 2022 di Jawa Timur, angka kematian Ibueemncapai 1.127 orang. Jumlah ini memprihatinkan dan menjadi tanggung jawab bersama untuk berkolaborasi dengan baik tanpa mementingkan ego profesi.

Yang paling penting, lanjut dekan adalah kontribusi dari pemerintah baik kota maupun kabupaten. Karena tingkat kesejahteraan ibu, diukur dari tinggi rendahnya angka kematian ibu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×