kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini cara mengendalikan tekanan darah agar tidak berpotensi terkena hipertensi


Senin, 24 Mei 2021 / 09:34 WIB
Ini cara mengendalikan tekanan darah agar tidak berpotensi terkena hipertensi
ILUSTRASI. Ini cara mengendalikan tekanan darah agar tidak berpotensi terkena hipertensi.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Penyakit hipertensi atau masyarakat umum biasa mengenalnya dengan penyakit tekanan darah tinggi, menjadi salah satu penyakit yang cukup berbahaya. 

Menurut dr. Andreas Arie Setiawan, dokter Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND), kondisi tubuh yang masuk kategori hipertensi jika tekanan darah lebih dari 130/90 mmHG. 

"Hipertensi itu ada yang sifatnya primer, artinya dari sana-nya memang hipertensi dan hipertensi sekunder yang disebabkan oleh penyakit lain, misalnya gagal ginjal atau gagal jantung yang bisa menyebabkan hipertensi," jelas dr. Andreas seperti dikutip dari laman Universitas Diponegoro (Undip). 

Adapula faktor risiko yang menyebabkan seseorang bisa menderita penyakit hipertensi. Faktor-faktor risiko yang umum menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi diantaranya seperti kegemukan, kurang olahraga, konsumsi makanan berlemak dan merokok. 

Artinya jika seseorang yang jarang olahraga atau menderita kegemukan memiliki faktor risiko terkena hipertensi lebih tinggi dibandingkan yang rajin berolahraga atau tubuhnya kurus. 

Tubuh yang memiliki banyak faktor risiko bisa terjadi penyempitan pembuluh darah, penebalan dinding pembuluh darah, hingga peradangan dinding pembuluh darah yang menyebabkan tekanan darah naik. 

Baca Juga: Sedang cari kerja? Bank BTN buka lowongan yang bisa didaftar minimal SMA

Mencegah hipertensi sejak dini

Hipertensi primer bisa dikendalikan dengan konsumsi obat sedangkan hipertensi sekunder bisa dihilangkan dengan beberapa pencegahan. 

Ada banyak anggapan jika meminum obat akan membuat kecanduan. Namun demikian menurut penjelasan dr. Andreas, pasien hipertensi yang meminum obat sebenarnya tidak mengalami kecanduan. 

Kecanduan merupakan kondisi dimana kita mengkonsumsi sesuatu yang tidak dibutuhkan tubuh. 

Sedangkan orang yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi, obat yang dikonsumsi berfungsi untuk mengendalikan hipertensi. 

“Ini penting dan perlu dipahami karena hipertensi sendiri merupakan faktor resiko untuk terjadinya penyakit-penyakit yang lain, seperti penyakit jantung, stroke, penyakit pembuluh darah dan lain sebagainya jadi memang sebaiknya patut untuk dikendalikan tekanan darahnya supaya tidak terlalu tinggi,” jelasnya. 

Agar tidak berisiko terkena hipertensi sekunder, ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa Anda lakukan. 

Merubah gaya hidup menjadi yang lebih sehat menjadi salah satu solusi untuk mengendalikan tekanan darah. 

Olahraga teratur seperti olahraga aerobik, juga mengurangi risiko penyakit hipertensi. Olahraga 3-4 kali dalam seminggu dengan durasi 20-30 menit bisa mengurangi risiko hipertensi terutama hipertensi sekunder. 

Menjaga pola makan juga sangat disarankan oleh dr. Andreas untuk mengendalikan hipertensi. Tidak ada pantangan untuk makanan namun Anda juga jangan makan dengan sebebas-bebasnya.  

Sayur dan buah-buahan perlu banyak dikonsumsi. Selain itu, mengurangi makanan yang berlemak juga penting untuk dilakukan. 

Faktor risiko seperti yang dijelaskan oleh dr. Andreas, bisa dikendalikan sejak dini dengan rajin cek tekanan darah. 

"Kalau sudah ada hipertensi tidak perlu cemas karena itu bisa diatasi baik dengan olah raga, diet ataupun konsumsi obat yang bisa didiskusikan dan dikonsultasikan dengan dokter,” jelasnya.

Selanjutnya: Seleksi sekolah kedinasan tahun 2021, ini yang jadi ketentuan kelulusan peserta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×