kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini cara mencegah infeksi virus corona menurut ahli dari Unpad, UNUD & AMKI


Kamis, 24 Juni 2021 / 14:32 WIB
Ini cara mencegah infeksi virus corona menurut ahli dari Unpad, UNUD & AMKI
ILUSTRASI. Ini cara mencegah infeksi virus corona menurut ahli dari Unpad, UNUD & AMKI


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sempat terkendali, kini kasus Covid-19 di Indonesia kembali ganas. Indonesia darurat Covid-19 karena lonjakan kasus positif virus corona setiap hari. Di tengah kasus Covid-19 yang menggila, simak cara mencegah infeksi virus corona menurut ahli dari Universitas Udayana (UNUD), Universitas Padjajaran (Unpad) dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (AKMI).

Pandemi COVID-19 sudah berjalan hampir dua tahun lamanya. Melansir data Satgas Covid-19, hingga Rabu (23/6) ada tambahan 15.308 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 2.033.421 kasus positif Corona.

Jumlah tambahan kasus infeksi virus corona tersebut merupakan yang tertinggi sejak pandemi Covid-19 masuk Indonesia pada Maret 2021.

Dikutip dari situs Covid19.go.id, virus SARS-Cov-2 penyebab COVID-19 ini juga mengalami mutasi dan menimbulkan berbagai varian baru. Dengan mengenali varian virus COVID-19, baik yang baru maupun lama dan memahami gejala serta cara mencegah penularannya masyarakat bisa menekan lonjakan kasus yang terjadi akhir-akhir ini di tanah air.

“Virus COVID-19 ini mudah berubah, varian of concern bagi saya itu ada dua, yakni varian Alfa (B.1.1.7) dan Delta (B.1.617). Tetapi di samping mutasi virus, terjadinya lonjakan kasus juga karena adanya kerumunan,” ungkap Prof. I Gusti Ngurah Kade Mahardika, Guru Besar Fak. Kedokteran Hewan Universitas Udayana sekaligus Anggota Tim Pakar Medis Satgas COVID-19, dalam Dialog Publik KPCPEN yang disiarkan FMB9ID_IKP, Selasa (22/6).

“Vaksin COVID-19 sendiri sudah diteliti dan masih efektif melawan varian virus COVID-19 terutama Alfa dan Delta. Saya mendukung percepatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Karena dengan 40%-50% cakupan vaksinasi COVID-19 di negara-negara Eropa, mereka sudah berani mengadakan piala Eropa 2021,” imbuh Prof. Mahardika.

Baca juga: Catat! Ini 7 cara mencegah penularan virus corona varian baru menurut ahli

Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Universitas Padjadjaran juga mengatakan, “COVID-19 ini sangat-sangat hebat dampaknya. Apabila kita terinfeksi virus ini, fatal akibatnya sehingga kita harus benar-benar menghindarinya. Selain kita harus disiplin menegakkan protokol 5M, maka untuk melengkapinya kita harus divaksinasi.”

Vaksin COVID-19 menurut Prof. Kusnandi dinilai sudah efektif dalam memberikan tingkat perlindungan yang diperlukan guna mencegah infeksi virus corona. Kalaupun terinfeksi, jika sudah mendapat vaksinasi, akan mengurangi gejala kesakitan dan risiko kematian bagi pasien COVID-19.




TERBARU

[X]
×