kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.913.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.250   24,00   0,15%
  • IDX 6.853   -62,65   -0,91%
  • KOMPAS100 997   -10,66   -1,06%
  • LQ45 762   -8,22   -1,07%
  • ISSI 225   -2,24   -0,99%
  • IDX30 393   -4,12   -1,04%
  • IDXHIDIV20 456   -3,01   -0,66%
  • IDX80 112   -1,24   -1,09%
  • IDXV30 113   -0,95   -0,84%
  • IDXQ30 128   -0,98   -0,76%

Ini cara jitu bedakan obat palsu dan asli


Senin, 02 November 2015 / 14:04 WIB
Ini cara jitu bedakan obat palsu dan asli


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Peredaran obat palsu dan ilegal marak di Indonesia. Kondisi tersebut harus diwaspadai oleh masyarakat karena bukan hanya merugikan tapi juga berbahaya bagi kesehatan.

Sayangnya masyarakat memang tidak memiliki pengetahuan bagaimana membedakan obat asli dan yang palsu.

Farmakolog dari Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dokter Instiaty mengatakan, tak mudah membedakaan obat palsu dan asli secara kasat mata. "Kalau semua mirip ya, jadi harus uji laboratorium untuk memastikan mana obat palsu dan asli," kata Instiaty saat dijumpai di Pabrik PT Bayer Indonesia, Cimanggis, Jawa Bawat, Kamis (29/9).

Cara sederhana untuk membedakannya biasanya adalah dengan melihat perbedaan warna bungkus, label obat atau mengecek ada tidaknya ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Akan tetapi, sering kali secara kasat mata obat palsu sangat mirip dan sulit dibedakan. Konsumen pun jarang memerhatikan label sebelum minum obat.

Instiaty mengungkapkan, obat-obatan yang biasanya dipalsukan adalah obat yang kemasannya gampang ditiru, harga pembuatannya murah, dan banyak dibeli oleh orang. Contohnya, obat bentuk kapsul, viagra atau obat disfungsi ereksi, dan antibiotik.

"Viagra itu kalau orang beli mahal, jadi beli di warung-warung. Kita enggak tahu apa isinya," kata dia.

Obat palsu bisa saja hanya berisi tepung atau obat yang komposisi atau kadar bahan pembuatnya tidak sama dengan obat asli. Tentunya obat itu tidak akan efektif untuk mengobati suatu penyakit.

Untuk membeli obat sebaiknya sesuai resep dokter dan melalui apotek terpercaya karena sudah di bawah pengawasan BPOM. Jangan melalui obat resep di warung, apalagi situs online. Kemudian, curigalah jika harga obat lebih murah dari yang seharusnya. (Dian Maharani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×