kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini beda gejala sesak nafas karena asma dan infeksi virus corona


Selasa, 21 April 2020 / 15:55 WIB
Ini beda gejala sesak nafas karena asma dan infeksi virus corona
ILUSTRASI. ilustrasi obat inhaler untuk pengguna penyakit asma


Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Sesak napas adalah salah satu gejala yang muncul pada orang yang terinfeksi virus corona. Namun, kemunculan virus ini membuat sebagian orang mengalami kekhawatiran berlebih, sehingga semua gejala serupa langsung diarahkan pada penyakit tersebut. 

Termasuk pada penderita asma. Padahal, jika kita adalah penderita asma, dan suatu waktu mengalami sesak napas, penyakit yang perlu dicurigai terlebih dahulu adalah asma yang kita derita. 

Baca Juga: Terlalu sering makan gorengan bisa memicu penyakit mematikan dan obesitas

"Untuk semuanya yang sudah mempunyai asma sebelumnya, kalau mengalami sesak pikirkan asma dulu, karena memang di badan kita sudah ada penyakit asma." Demikian diungkapkan Dokter Spesialis Paru Jaka Pradipta pada sesi IG Live bersama Mother & Baby, Senin (20/04/2020) kemarin.

Lalu, apa perbedaan sesak napas pada penderita asma dan Covid-19? Berikut beberapa perbedaan yang bisa kamu perhatikan: 

1. Sesak napas asma disertai batuk dan mengi.

2. Pada asma terdapat pemicu, yang biasanya sudah sangat dikenali oleh penderita. 

3. Penderita Covid-19 berusia jarang diawali sesak napas, melainkan gejala awal lainnya seperti meriang, tidak enak badan, demam, nyeri sendi, dan lainnya. 
Meskipun, kemunculan gejela ini bisa terjadi lebih cepat pada pasien orang tua. 

"Sampai masuk ke keadaan sesak kira-kira lima harian, terutama yang muda. Biasanya ada pertahanannya dulu di badan," ungkap Jaka. "Orang tua lebih cepat, memang. Dalam 2-3 hari sesaknya mungkin bisa terjadi."

Jika penderita asma mengalami gejala-gejala tersebut, disarankan melakukan pengobatan asma selama 1-2 hari. 

Seandainya gejala masih menetap dan tidak membaik, barulah mencari tenaga medis untuk dilakukan pengecekan, apakah gejala yang dialami merupakan gejala asma atau Covid-19. (Nabila Tashandra)

Baca Juga: Brokoli baik untuk kesehatan pencernaan, benarkah?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gejala Sesak Napas Penderita Asma dan Covid-19, Apa Bedanya?", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×