Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenali tanda-tanda bayi dehidrasi beserta cara mengatasinya. Orang tua tentu perlu mengenali gejala pada bayi Anda sedang mengalami kekurangan cairan.
Dehidrasi pada bayi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang masuk.
Bayi memiliki risiko lebih tinggi mengalami dehidrasi karena berat badan yang rendah dan sensitivitas terhadap perubahan suhu dan lingkungan. Ini adalah kondisi yang serius dan perlu diatasi segera agar tidak terjadi hal buruk pada kesehatan.
Anda perlu mengenali tanda baik dari fisik maupun aktivitasnya yang berbeda dari sebelumnya.
Baca Juga: 6 Sayuran untuk Bayi pada Masa MPASI yang Menyehatkan, Ibu Wajib Tahu
Tanda-tanda Dehidrasi pada Bayi
Berikut adalah tanda-tanda dehidrasi pada bayi dan cara mengatasinya
- Berkurangnya Produksi Air Mata: Bayi yang mengalami dehidrasi mungkin memiliki produksi air mata yang berkurang saat menangis.
- Mulut dan Bibir Kering: Mulut dan bibir bayi yang mengalami dehidrasi cenderung terlihat kering.
- Kulit Kusam: Kulit bayi bisa terlihat lebih kusam atau kurang elastis ketika ditarik pelan.
- Pipinya Cekung: Pipi bayi yang cekung saat menangis bisa menjadi tanda dehidrasi.
- Nafas Cepat dan Dalam: Bayi yang mengalami dehidrasi mungkin memiliki nafas cepat dan dalam.
- Perubahan Frekuensi BAK: Frekuensi buang air kecil yang berkurang atau bayi tidak basah selama 6 jam atau lebih.
- Iritabilitas atau Lethargi: Bayi yang tidak biasanya rewel atau sangat lemah mungkin mengalami dehidrasi.
- Fontanel Tenggelam: Fontanel atau bintik lembut di atas kepala bayi bisa terlihat lebih tenggelam atau cekung.
Nah, setelah mengetahui beberapa tanda di atas, Anda perlu melakukan penanganan secara dini apabila tidak ada gejala yang parah.
Intip cara mengatasi bayi dehidrasi mulai dengan ASI hingga cairan tambahan dilansir dari Healthline.
Baca Juga: 13 Manfaat Habbatussauda untuk Kesehatan yang Sudah Terbukti
Cara Mengatasi Bayi Dehidrasi
1. Berikan ASI atau Susu Formula
Jika bayi masih menyusui, berikan ASI secara lebih sering dan pastikan bayi terpasok dengan cukup cairan. Jika bayi minum susu formula, berikan lebih sering sesuai anjuran dokter.
2. Coba berikan dengan botol susu
Saat bayi baru lahir Anda tidak dapat menyusui atau Anda belum menghasilkan cukup ASI, cobalah berbagai cara untuk memberikan ASI. Pompa ASI atau buat susu formula bayi.
Gunakan botol, penetes steril, atau sendok bayi kecil untuk memberikan susu bayi Anda dengan lembut.
3. Perhatikan frekuensi BAK
Pastikan bayi buang air kecil secara teratur. Jika frekuensi BAK berkurang atau tidak ada buang air kecil dalam waktu yang lama, segera konsultasikan dengan dokter.
4. Berikan cairan tambahan
Apabila bayi sudah makan MPASI (Makanan Pendamping ASI), berikan cairan tambahan seperti air atau jus yang direkomendasikan oleh dokter.
5. Hindari cairan mengandung gula
Orang tua perlu memilih beberapa cairan khusus termasuk menghindari gula. Hindari memberikan cairan yang mengandung gula, seperti jus buah yang manis, karena ini dapat memperburuk dehidrasi.
6. Kondisi Lingkungan
Pastikan bayi berada dalam lingkungan yang cukup sejuk dan teduh. Terlalu panas dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
7. Konsultasi dengan Dokter
Saat Anda curiga bayi mengalami dehidrasi, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan panduan dan perawatan yang tepat berdasarkan kondisi bayi.
Bayi dan balita bisa cepat mengalami dehidrasi karena ukurannya yang kecil. Bayi baru lahir memiliki perut yang sangat kecil sehingga tidak dapat menampung banyak ASI dalam satu waktu.
Penting untuk selalu memantau tanda-tanda dehidrasi pada bayi dan bertindak cepat jika Anda melihat tanda-tanda tersebut.
Demikian informasi tanda-tanda dehidrasi bayi beserta cara mengatasinya dengan mudah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News