Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak beberapa kebiasaan penyebab bau mulut yang perlu Anda pahami. Kondisi bau mulut bisa saja muncul pada seseorang karena faktor-faktor tertentu.
Bau mulut, juga dikenal sebagai halitosis, adalah kondisi di mana mulut mengeluarkan aroma tidak sedap.
Bau mulut dapat menjadi masalah sosial yang signifikan dan juga menandakan adanya masalah kesehatan tertentu.
Anda perlu mengenal beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab bau mulut baik yang berasal dari makanan maupun penyakit.
Baca Juga: Cek, 10 Manfaat Bawang Bombai untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Faktor penyebab bau mulut
Berikut adalah beberapa faktor penyebab bau mulut:
- Kurangnya perawatan mulut.
- Infeksi dan Radang Gusi (Gingivitis atau Periodontitis).
- Sisa-sisa Makanan di Mulut.
- Konsumsi Makanan dan Minuman Tertentu.
- Merokok dan Menggunakan Produk Tembakau.
- Penyakit Gastrointestinal.
- Infeksi saluran pernafasan.
Selain itu, Anda perlu mengenal beberapa kebiasaan yang menjadi penyebab bau mulut yang perlu Anda kurangi.
Simak kebiasaan penyebab bau mulut yang perlu Anda kurangi dilansir dari laman Health.
Baca Juga: Punya Banyak Khasiat, Ini 5 Manfaat Daun Jeruk Untuk Kesehatan
Kebiasaan penyebab bau mulut
1. Minum alkohol
Alkohol dapat bertahan pada napas Anda untuk sementara waktu. Sebuah penelitian mencatat adanya hubungan yang signifikan antara peningkatan frekuensi minum dan halitosis.
Faktor penyebab nafas seseorang berbau tidak sedap antara lain peningkatan mulut kering sehingga dapat memicu peningkatan kadar senyawa sulfur pada peminum sehari-hari
2. Makan Makanan Bau
Makanan seperti bumbu, bawang putih, bawang bombay, acar, lobak , dan rempah-rempah merupakan beberapa makanan yang membuat napas berbau tidak sedap.
Meskipun aroma tajam dari makanan tersebut mungkin hilang setelah satu atau dua jam, bau tersebut masih dapat muncul kembali dalam satu kali sendawa berbau bawang putin.
3. Diet Ketogenik
Diet ketogenik (keto) adalah diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak populer yang awalnya dikembangkan untuk mengobati epilepsi. Mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah rendah menempatkan tubuh ke dalam kondisi metabolisme yang disebut ketosis, yang memungkinkan membakar lemak, sehingga menghasilkan penurunan berat badan dengan cepat.
Saat tubuh dalam keadaan ketogenik, Anda mungkin memperhatikan apa yang disebut napas keto. Ini terjadi karena enzim hati mengubah aseton menjadi isopropanol.
5. Tidak Makan Sepanjang Hari
Saat seseorang melewatkan makan adalah salah satu cara jitu untuk menimbulkan bau mulut. Itu karena Anda tidak menghasilkan banyak air liur saat tidak makan.
Makanan meningkatkan jumlah air liur di mulut, sehingga ini bisa memicu mulut kering dan bau.
6. Halitofobia
Hingga 1% orang mungkin memiliki kelainan yang disebut halitofobia. Ini adalah kepercayaan yang salah bahwa mempunyai bau mulut. Ini adalah kondisi serius dan bisa sangat melemahkan.
Ini bukan sekadar kecurigaan akan bau mulut namun merujuk pada ketakutan yang terus-menerus. Orang dengan halitofobia menjadi yakin bahwa halitosis yang dialami membuat orang lain menjauh, bahkan setelah dokter gigi memastikan bahwa tidak mengidap kondisi tersebut atau sedang menjalani pengobatan.
Sayangnya, fobia ini belum diteliti dengan baik. Jika Anda curiga Anda mungkin mengidapnya, penting untuk mencari bantuan psikologis dari terapis atau spesialis.
7. Merokok
Merokok dapat menyebabkan halitosis. Sebuah penelitian menemukan bahwa merokok dalam jangka panjang mengurangi sekresi air liur dan mengubah kualitasnya. Air liur berperan penting dalam menjaga kesehatan dan kebersihan mulut dengan membersihkan makanan dan bakteri
8. Gula darah tinggi
Saat napas Anda berbau manis dan hampir seperti gula, itu tandanya Anda mungkin mengalami ketoasidosis diabetikum.
Ketoasidosis diabetik adalah kondisi yang mengancam jiwa penderita diabetes (biasanya tipe 1) yang dapat menyebabkan serangan jantung atau gagal ginjal.
Sehingga, Anda bisa memulai dengan memantau dan mengontrol gula darah agar tetap stabil.
Untuk mengatasi bau mulut, menjaga kebersihan mulut, melakukan pemeriksaan gigi secara teratur, dan mengonsumsi air secara cukup adalah tindakan yang penting.
Saat bau mulut berlanjut atau menjadi masalah yang serius, konsultasikan dengan dokter atau dokter gigi untuk evaluasi lebih lanjut dan saran perawatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News