Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki era new normal, muncul rasa kekhawatiran bagi sejumlah orang. Hal ini dikarenakan kembali beraktivitasnya orang-orang dan juga potensi penggunaan fasilitas umum, misalnya toilet. Toilet menjadi sarana umum yang rawan terkontaminasi bakteri atau virus, terutama virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2.
Diketahui, virus ini dapat menular melalui droplet yang menempel di permukaan benda. Agar tidak tertular virus, berikut sejumlah tips aman untuk menggunakan toilet di tempat umum.
Baca Juga: Sri Mulyani: Penambahan kasus Covid-19 seiring pelaksanaan tes yang juga meningkat
1. Menjaga jarak
Melansir CNN (23/6/2020), Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengungkapkan bahwa virus corona dapat menular antar manusia dengan jarak yang berdekatan.
Jika dihubungkan dengan penggunaan toilet, seorang peneliti di Texas Policy Lab, Susan Amirian, mengatakan bahwa menjaga jarak dinilai sulit lantaran toilet umum cenderung ramai dengan orang-orang yang mengantre giliran.
Tetapi, ada beberapa fasilitas dari toilet umum yang menandai penggunaan wastafel menggunakan selotip. Hal ini dilakukan guna membuat orang agar tidak berdiri terlalu dekat satu sama lain. Jika pada toilet umum tidak ada penanda untuk jaga jarak, Anda sebaiknya inisiatif untuk bergeser agak jauh dari orang lain atau menghindari kerumunan.
2. Pakai masker
Masker merupakan alat pencegahan infeksi yang digadang-gadang ampuh untuk Covid-19. Dengan menggunakan masker, peluang Anda tertular Covid-19 sangatlah kecil. Sebab, masker akan melindungi Anda dari droplet yang dikeluarkan atau terhirup.
Baca Juga: Ini progres penyerapan stimulus fiskal penanganan Covid-19 dan PEN per 27 Juni 2020
3. Menutup toilet sebelum menekan "flush"
Kemudian, hal penting yang perlu diperhatikan yakni memulai kebiasaan untuk menutup toilet duduk sebelum menekan tombol flush untuk mengguyur toilet. Menurut sebuah riset, kegiatan mengguyur toilet dapat menimbulkan tetesan dan diindikasi tetesan tersebut dapat terhirup atau jatuh ke permukaan.
Berdasarkan jurnal Physics Fluids, periset menganalisis dua model proses penyiraman toilet, yalni pembilasan saluran tunggal dan pembilasan annular. Keduanya disimulasikan dan dilihat karakteristik aliran air serta pergerakan partikel aerosol.
Dalam laporan, disebutkan bahwa sebanyak 40-60 persen dari total partikel dapat naik ke atas dudukan toilet, sehingga mengakibatkan penyebaran virus. Tak hanya itu, periset juga mengimbau masyarakat untuk mencuci tangan setelah menyentuh tombol atau kenop penyiraman.