kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.691.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.345   -55,00   -0,34%
  • IDX 6.795   -78,69   -1,14%
  • KOMPAS100 1.010   -16,39   -1,60%
  • LQ45 783   -21,03   -2,62%
  • ISSI 210   0,71   0,34%
  • IDX30 406   -10,51   -2,52%
  • IDXHIDIV20 491   -10,85   -2,16%
  • IDX80 114   -2,41   -2,07%
  • IDXV30 120   -0,32   -0,27%
  • IDXQ30 133   -3,63   -2,65%

Ini 6 Makanan Pencetus Kanker yang Perlu Diwaspadai Sejak Dini


Minggu, 16 Februari 2025 / 11:00 WIB
Ini 6 Makanan Pencetus Kanker yang Perlu Diwaspadai Sejak Dini
ILUSTRASI. Gorengan


Penulis: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak daftar makanan yang perlu dihindari terkait pencetus kanker. Kenali jenis makanan kini telah diproses sedemikian rupa agar lebih praktis untuk dikonsumsi.

Lewat kemajuan dalam pengolahan makanan juga membawa risiko, termasuk potensi terbentuknya sel kanker.

Sel kanker adalah sel-sel yang tumbuh secara tidak terkendali dan dapat menyerang jaringan atau organ di sekitarnya.

Baca Juga: Catat Tiga Jenis Klaim Kanker Tertinggi, Ketahui Gejalanya untuk Deteksi Sejak Dini

Dalam beberapa kasus, sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah atau sistem limfatik—a proses yang dikenal sebagai metastasis.

Metastasis dapat menyebabkan terbentuknya tumor ganas yang berisiko merusak jaringan atau organ di sekitar area tersebut, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dan menghindari makanan yang berisiko memicu pertumbuhan sel kanker.

Faktor pemicu sel kanker

Berbagai faktor dapat menjadi pemicu terjadinya sel kanker, termasuk:

  1. Mutasi Genetik: Perubahan gen dalam sel dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Mutasi gen ini dapat bersifat herediter (diwariskan) atau dapat terjadi karena paparan faktor lingkungan tertentu.
  2. Radiasi: Paparan radiasi ionisasi, seperti sinar-X atau sinar gamma, dapat meningkatkan risiko terbentuknya sel kanker. Ini bisa berasal dari penggunaan sinar-X medis, radioterapi, atau paparan radiasi lingkungan.
  3. Bahan Kimia Berbahaya: Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia tertentu, seperti asap rokok, asbes, atau zat kimia industri, dapat meningkatkan risiko kanker.
  4. Virus dan Infeksi: Beberapa infeksi virus dapat meningkatkan risiko terbentuknya sel kanker. Contohnya adalah Human Papillomavirus (HPV) yang dapat menyebabkan kanker serviks, dan Hepatitis B atau C yang dapat menyebabkan kanker hati.
  5. Faktor Gaya Hidup: Gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi alkohol berlebihan, kebiasaan merokok, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik, dapat meningkatkan risiko terjadinya sel kanker.
  6. Faktor Hormonal: Perubahan hormon dalam tubuh, seperti pada kehamilan atau penggunaan terapi hormon tertentu, dapat berkontribusi terhadap risiko kanker tertentu.
  7. Faktor Pewarisan Genetik: Riwayat keluarga dengan kasus kanker tertentu dapat meningkatkan risiko munculnya kanker pada individu tersebut, menunjukkan adanya faktor pewarisan genetik.

Baca Juga: 3 Cara Utama Mencegah Stunting Pada Anak Sejak Dini, Orangtua Perlu Perhatikan

Nah, dalam upaya pencegahan makanan pemicu kanker perlu beberapa informasi makanan yang penting untuk kesehatan.

Makanan pemicu kanker yang perlu dihindari

Dengan mempertimbangkan hal ini, cek beberapa tinjauan penelitian mengenai makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker, dirangkum dari laman Healthline.

1. Daging Olahan

Daging olahan adalah jenis daging yang diawetkan melalui metode seperti pengasapan, pengasinan, pengawetan, atau pengalengan. Contohnya termasuk sosis, salami, ham, daging asap, dan dendeng sapi.

Penelitian Healthline tahun 2018 menemukan bahwa pengasapan daging dengan nitrit dapat menghasilkan senyawa karsinogenik bernama N-nitroso. Selain itu, memasak daging dengan suhu tinggi dapat menghasilkan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), yang bersifat karsinogen. Daging olahan dikaitkan dengan risiko kanker kolorektal, kanker lambung, dan kanker payudara.

2. Gorengan

Makanan berpati yang digoreng pada suhu tinggi dapat membentuk akrilamida, senyawa yang berpotensi karsinogenik. Contoh makanan ini termasuk kentang goreng dan keripik kentang.

Menurut tinjauan 2018, akrilamida dianggap "mungkin bersifat karsinogenik bagi manusia" oleh International Agency for Research on Cancer (IARC). Penelitian 2020 menunjukkan akrilamida dapat merusak DNA dan menyebabkan kematian sel, serta meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas, yang berkontribusi pada peningkatan risiko kanker.

Baca Juga: Bhinneka Tunggal Ika, Tiru 6 Cara Ajarkan Toleransi Perbedaan pada Anak Sejak Dini

3. Makanan yang Terlalu Matang

Memasak makanan, terutama daging, dengan suhu tinggi dapat menghasilkan PAH dan amina heterosiklik (HCA), yang bersifat karsinogen. Zat ini dapat merusak DNA sel dan meningkatkan risiko kanker.

Metode memasak seperti memanggang hingga menggoreng berkontribusi pada pembentukan senyawa berbahaya ini. Food and Drug Administration (FDA) juga menyatakan bahwa overcook makanan berpati dapat meningkatkan pembentukan akrilamida.

4. Produk Susu

Beberapa bukti menunjukkan bahwa konsumsi produk susu dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Produk susu, seperti susu, keju, dan yogurt, meningkatkan kadar faktor pertumbuhan mirip insulin 1 (IGF-1), yang dikaitkan dengan risiko kanker prostat. Namun, bukti ini tidak konsisten, dan jenis produk susu yang dikonsumsi juga memainkan peran penting.

Baca Juga: Bhinneka Tunggal Ika, Tiru 6 Cara Ajarkan Toleransi Perbedaan pada Anak Sejak Dini

5. Gula dan Karbohidrat Olahan

Makanan manis dan karbohidrat olahan, seperti minuman manis, roti putih, nasi putih, dan sereal manis, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas, yang berkontribusi pada peradangan dan stres oksidatif.

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kanker. Penelitian tahun 2019 menunjukkan diabetes tipe 2 meningkatkan risiko kanker ovarium, payudara, dan endometrium. Tingkat glukosa darah tinggi juga dikaitkan dengan risiko kanker kolorektal.

6. Alkohol

Alkohol dipecah oleh hati menjadi asetaldehida, senyawa karsinogenik yang dapat merusak DNA dan memicu stres oksidatif. Alkohol juga dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dalam melawan sel-sel kanker. Pada wanita, alkohol meningkatkan kadar estrogen, yang dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, seperti kanker payudara.

Demikian penjelasan terkait makanan pemicu kanker yang bisa Anda hindari dari sekarang.

Tonton: Resmi Dimulai, Cara Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×