kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Ini 3 Instruksi Jokowi ke Menkes Perihal Kasus Tuberkulosis (TBC)


Rabu, 19 Juli 2023 / 07:30 WIB
Ini 3 Instruksi Jokowi ke Menkes Perihal Kasus Tuberkulosis (TBC)


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tiga instruksi kepada jajarannya untuk menekan angka kasus tuberkulosis (TBC atau TB) di Indonesia yang diperkirakan mencapai 969.000 kasus setiap tahunnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, tiga instruksi tersebut. Pertama, katanya, yang diminta Jokowi adalah meningkatkan kemampuan mendeteksi penyakit tersebut.

"Yang nomor satu, saya mesti bekerja sama dengan Pak Mendagri (Tito Karnavian) dan Mendes (Abdul Halim Iskandar) untuk memastikan deteksi dari seluruh rakyat yang kemungkinan tuberkulosis," kata Budi dalam keterangan pers seusai rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Baca Juga: CISDI: Penyesuaian Layanan Selama Pandemi Menurunkan Cakupan Deteksi TB dan Imunisasi

Budi menuturkan, dari estimasi 969.000 kasus TBC per tahun di Indonesia, baru sekitar 720.000 kasus terjadi pada akhir 2022. Pendeteksian ini menjadi penting agar kasus TBC tidak tersebar. Sebab, TBC merupakan penyakit yang mudah menular.

"Kita harapkan sampai 2024 nanti 90 persen dari estimasi yang 969.000 bisa ketemu atau bisa terdeteksi," ujar Budi.

Arahan kedua, lanjutnya, Jokowi mengusulkan agar dilakukan pendirian lokasi karantina bagi penderita TBC. Hal itu bertujuan agar tidak ada kasus penularan penyakit tersebut selama masa masa pengobatan.

Sebab, Budi mengatakan, obat TBC baru bereaksi dan menghentikan penularan setelah dua bulan penuh.

"Selama dua bulan dia tidak menularkan ke keluarganya, dimasukin ke karantina khusus, saya disuruh kerja sama dengan Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono) di bawah koordinasi Menko PMK (Muhadjir Effendy) agar bisa tidak menular dan diberikan obat, dipastikan dua bulan dia minum obat terus," ujar Budi.

Baca Juga: Bisa Cepat Menular, Ini Cara-Cara Mencegah Penularan Penyakit TBC

Ketiga, Jokowi menanyakan kepada Budi mengenai ketersediaan vaksin TBC. Budi pun menyampaikan, ada tiga jenis vaksin TBC yang berpotensi didatangkan ke Indonesia.

Namun demikian, dalam hal ini, Budi meminta Jokowi untuk menunjukkan dukungannya agar masyarakat mau mengikuti vaksinasi maupun mengonsumsi obat TBC.

Ia berkaca dari program vaksinasi Covid-19 yang sukses karena diberi contoh oleh Jokowi sebagai salah satu orang pertama yang disuntikan vaksin.

"Jadi saya bilang, kalau TBC itu minum obatnya susah kalau bisa ini dong, ya beliau enggak kena TBC, tapi bisa memberikan endorsement bahwa ayo yang sakit TBC jangan sampai lupa minum obat TBC dan minumnya sampai selesai," kata Budi.

Budi mengklaim, Jokowi menyambut baik permintaan itu dan siap untuk turun ke daerah demi mengedukasi publik akan pentingnya meminum obat TBC.

Baca Juga: Tahir Salurkan US$ 16,5 Juta Lewat Gates Foundation, Perangi TBC Malaria di Indonesia

Budi menambahkan, TBC memang penyakit yang sudah lama ada, tetapi Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus TBC terbesar di dunia.

Ia menuturkan, angka kematian akibat TBC di Indonesia setiap tahunnya berkisar di angka 200.000, lebih tinggi dari kematian akibat Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Beri 3 Arahan untuk Tekan Kasus Tuberkulosis"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×