Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia mewaspadai virus corona varian Mu. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, hingga saat ini varian Mu belum terdeteksi di Indonesia. Meskipun demikian masyarakat tetap diminta waspada terhadap kemungkinan gelombang ketiga Covid-19 apabila masyarakat tidak patuh protokol Kesehatan.
Menurut Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pihaknya sudah melakukan genom sekuensing terhadap 7 ribuan orang di Indonesia dan belum terdeteksi varian tersebut.
"Mudah-mudahan varian Mu ini akan abortif," katanya dalam konferensi pers melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (6/9).
Dia menjelaskan, varian Mu ini terjadi secara konteks laboratorium bukan dalam konteks epidemiologi.
Baca Juga: UPDATE Corona di Jakarta Selasa (7/9) positif 262, sembuh 531, meninggal 13
"Varian Mu itu mempunyai resistansi terhadap kondisi vaksin, tetapi penyebarannya tidak hebat seperti penularan dari varian Delta," kata dr. Dante.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan adanya varian Mu jika pandemi berlanjut akan bisa timbul varian-varian lain. Sehingga masyarakat tetap diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan
"Saya sekali lagi mengimbau kita semua supaya kompak untuk disiplin dan saling mengingatkan supaya kita jangan kena lagi gelombang ketiga karena tadi sudah dijelaskan ada varian Mu, tidak tahu apakah lebih dahsyat dan lebih ganas," kata Luhut.
Baca Juga: Selain positivity rate corona rendah 3,2%, vaksinasi corona di Jakarta sudah 110,7%
Gejala varian Mu
Lantas, seperti apa gejala varian Mu?
Melansir Express.co.uk, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (NHS) Inggris belum membuat klasifikasi tentang varian Mu, meskipun varian ini telah menyebar ke 49 negara bagian.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Medical Virology menyatakan bahwa beberapa mutasi Mu ditemukan pada varian lain yang menjadi perhatian.
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, varian Mu juga membawa mutasi yang ditemukan pada varian Delta yang dominan.
Pejabat kesehatan percaya Mu bisa lebih menular daripada varian Delta dan memiliki potensi untuk menolak vaksin.
Baca Juga: Epidemiolog: Tempat ibadah juga harus disiplin menerapkan prokes
Mu memiliki gejala yang sama dengan virus dasar.
NHS mengatakan bahwa individu yang tertular virus biasanya akan mengalami salah satu dari tiga gejala berikut:
- Suhu tubuh tinggi: Ini berarti Anda merasa panas saat menyentuh dada atau punggung Anda.
- Batuk baru yang terjadi terus menerus: Ini berarti Anda mengalami batuk yang sering selama lebih dari satu jam, tiga jam atau lebih episode batuk dalam 24 jam.
- Kehilangan atau perubahan pada indera perasa atau penciuman Anda: Ini berarti Anda telah memperhatikan bahwa Anda tidak dapat mencium atau merasakan apa pun, atau hal-hal yang berbau atau terasa berbeda.
Selanjutnya: Wamenkes: Varian baru virus Corona Mu belum terdeteksi di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News