Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Program vaksinasi virus corona atau Covid-19 ditargetkan bisa dimulai awal tahun 2021. Mundur dari target awal yakni November, kemudian direvisi Desember, program vaksinasi corona itu bisa berjalan Januari 2021.
Tertundanya program vaksinasi pemerintah lantaran BPOM belum mengeluarkan izin otorisasi kondisi darurat atau emergency use authorization (EUA) atas vaksin CoronaVac dari Sinovac, China, akibat data uji klinis final belum lengkap.
Meski izin tersebut hingga kini i belum keluar, pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur hingga roadmap pembagian vaksin corona atau covid-19.
Ada dua jalur program vaksinasi corona yang disiapkan pemerintah yakni:
Baca Juga: Murah, harga vaksin Sputnik V Rusia tak sampai Rp 284.000 untuk dua dosis
Pertama: jalur pemerintah. Program vaksinasi ini diberikan secara cuma-cuma alias alias gratis, seperti tenaga medis, aparat hukum, tokoh agama, tenaga pendidik, apatur pemerintah pusat sampai daerah, hingga BPJS penerima bantuan subsidi.
Kedua, jalur mandiri. Menyasar masyarakat yang berusia 19-59 tahun, ada sekitar 57 juta orang sasarannya vaksin corona atau Covid-19 dengan kebutuhan vaksin sekitar 115 juta dosis.
Berbeda dengan program pemerintah yang memberikan vaksin secara gratis, vaksin mandiri ini berbayar.
Hingga kini, pemerintah memang belum menyebutkan besaran harga vaksin corona ini. “Namun, kami pastikan negara akan hadir dalam harga vaksin ini,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir saat berdiskusi dengan pemimpin redaksi beberapa waktu lalu.
Khusus untuk jalur mandiri, Kementerian BUMN bahkan sudah menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bio Farma untuk menggarap infrastruktur teknologi vaksin mandiri ini, mulai produksi, pengiriman hingga penyuntikan ke end user.
Baca Juga: BUMN farmasi siapkan aplikasi untuk pre-order vaksin Covid-19 secara mandiri
“Segala proses vaksinasi akan dilakukan secara digital. Ada aplikasi khusus yang dikembangkan dan akan selesai Desember 2020 ini,” ujar Erick.
Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma Soleh Udin Al Ayubbi menambahkan, masyarakat yang akan mengikuti vaksin corona secara mandiri harus mengikuti 7 step sebelum dan sesudah vakasinasi.
Lewat apps, masyarakat yang ingin melakukan vaksin harus menyiapkan dan mengisi yakni;
- KTP
- Nomor telepon
- Nama Lengkap
- Tempat dan tanggal lahir
- Alamat
- Jenis kelamin
- Status perkawinan
- Pekerjaan
- Kartu Keluarga (untuk pendaftaran secara keluarga)
Setelah mendaftar, peserta yang ingin melakukan vaksin corona secara mandiri secara otomatis dianggap sudah melakukan pemesanan awal alias pre-order atas vaksin corona. Dengan begitu, peserta harus melakukan pembayaran atas vaksin covid-19 itu.
Baca Juga: Vaksin corona ditemukan, negara mana yang pertama melakukan vaksinasi?
Saat mendekati hari vaksinasi, peserta bakal mendapatkan pemberitahuan untuk datang di waktu yang telah ditentukan di klinik, fasilitas kesehatan, rumah sakit yang dipilih. Untuk itu, peserta perlu untuk mengisi consent/assent form untuk mendapatkan kode khusus berupa QR code.
Kode QWR ini akan digunakan untuk validasi saat imunisasi akan dilakukan.
Setelah diimunisasi, peserta bakal mendapatkan sertifikasi vaksinasi yang akan dapat digunakan sebagai bukti telah melakukan vaksinasi.
Bagaimana, siap pesan? Sabar apps ini rencananya baru akan keluar di Desember 2020 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News