Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam upaya memahami rahasia umur panjang, Dan Buettner, penulis buku terlaris versi New York Times dan peneliti gaya hidup sehat, telah mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari komunitas di berbagai belahan dunia yang dikenal sebagai Blue Zones, wilayah-wilayah dengan konsentrasi penduduk berusia di atas 100 tahun yang lebih tinggi dari rata-rata global.
Melalui penelitiannya, Buettner mengungkap kebiasaan makan dan gaya hidup yang secara konsisten dikaitkan dengan umur panjang.
Mengutip Unilad, salah satu pesan utamanya adalah bahwa apa yang tidak Anda simpan di rumah memiliki dampak besar terhadap kesehatan jangka panjang. Dalam video viral di TikTok, Buettner menyebutkan empat jenis makanan yang seharusnya tidak pernah masuk ke dalam rumah jika Anda bercita-cita hidup sehat hingga usia seabad.
1. Daging Olahan: Ancaman Kesehatan yang Terus Mengintai
Daging olahan seperti sosis, ham, bacon, dan hot dog telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit serius, termasuk kanker kolorektal. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi telah mengklasifikasikan daging olahan sebagai karsinogen Kelas 1, sama kategorinya dengan rokok dan alkohol.
Menurut Buettner, "Kami tahu bahwa daging olahan berhubungan dengan kanker." Pernyataan ini diperkuat oleh Dr. Jiri Kubes, ahli onkologi radiasi, yang menyebutkan bahwa mengurangi konsumsi daging olahan adalah langkah nyata menuju kesehatan optimal.
Sebagai gantinya, penduduk Blue Zones lebih memilih protein nabati seperti kacang-kacangan, lentil, dan tahu yang tidak hanya tinggi protein, tetapi juga bebas dari zat tambahan berbahaya.
Baca Juga: 6 Tanda di Kaki Ini Jadi Tanda Kolesterol Anda Naik, Perhatikan
2. Minuman Bergula: Sumber Utama Gula Tersembunyi
Buettner menyebut minuman bergula—seperti soda, teh manis dalam kemasan, dan minuman energi—sebagai "sumber nomor satu dari gula rafinasi dalam diet Amerika." Konsumsi berlebihan minuman ini tidak hanya berkontribusi terhadap obesitas, tetapi juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kerusakan hati.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga menyatakan bahwa minuman manis adalah penyumbang utama gula tambahan dalam diet masyarakat Amerika.
Gantilah minuman bergula dengan air putih, air mineral dengan potongan buah, atau teh herbal tanpa gula untuk hidrasi yang lebih sehat.
3. Camilan Asin: Sumber Kalori Kosong
Keripik kentang, kerupuk asin, dan camilan tinggi natrium lainnya merupakan makanan tinggi lemak dan garam, namun rendah nilai gizi. Dr. Lauren Baldwin, ahli jantung, menyebut camilan seperti ini sebagai “kalori kosong”, karena tidak memberikan serat, vitamin, atau mineral yang dibutuhkan tubuh.
Buettner memperingatkan, “Kita tahu camilan asin berhubungan erat dengan obesitas.” Konsumsi rutin makanan ini tidak hanya membuat berat badan mudah naik, tetapi juga dapat menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung.
Camilan seperti buah segar, kacang tanpa garam, atau sayuran renyah dengan hummus merupakan alternatif yang lebih sehat dan tidak mengandung bahan pengawet berbahaya.
Baca Juga: Banyak Anak Obesitas, Ini Cara Tepat Mencegah Anak dari Obesitas
4. Makanan Manis Kemasan: Musuh Utama Keseimbangan Gula Darah
Kue kering, permen, cokelat kemasan, dan donat seringkali mengandung gula tinggi, lemak trans, dan pengawet buatan. Semua ini merupakan faktor risiko utama terhadap peningkatan berat badan, kerusakan gigi, dan dalam jangka panjang dapat memicu resistensi insulin serta diabetes.
Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) memperingatkan bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat berdampak serius terhadap kesehatan mulut dan metabolisme.
Buat camilan sendiri di rumah menggunakan bahan alami seperti kurma, madu murni, dan oat, atau konsumsi buah segar sebagai sumber gula alami yang dilengkapi dengan serat.
Prinsip Utama: Jauhi dari Rumah, Nikmati Sesekali di Luar
Buettner menegaskan bahwa dirinya tidak melarang orang untuk menikmati makanan tersebut sesekali, tetapi menekankan bahwa makanan-makanan ini tidak boleh tersedia di rumah, agar tidak mengganggu pola makan sehat sehari-hari.
“Kalau Anda ingin menikmatinya, silakan pergi ke luar. Tapi jangan biarkan makanan ini menggoda Anda setiap hari di rumah. Sampai jumpa di usia 100 tahun,” tegas Buettner.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News