kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Ingin tetap menyusui di kala berpuasa? Simak tips berikut


Jumat, 30 April 2021 / 18:55 WIB
Ingin tetap menyusui di kala berpuasa? Simak tips berikut
ILUSTRASI. Webinar Asimor Dexa Group


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada bulan Ramadan, ibu menyusui sering dilanda kekhawatiran terkait kecukupan produksi ASI yang dibutuhkan buah hati. Padahal hal ini bisa diatasi dengan melakukan sejumlah persiapan, sehingga walaupun tengah berpuasa namun kualitas dan kuantitas ASI yang diproduksi tetap terjaga.

Dokter spesialis anak sekaligus konselor laktasi dr. Wiyarni Pambudi, menyampaikan bahwa setidaknya ada empat kondisi yang bisa memicu produksi ASI. Pertama, ibu dan bayi harus melakukan kontak kulit ke kulit sesering mungkin karena hal tersebut sangat merangsang produksi ASI.

“Cara menyusui yang optimal justru dimulai di 1-7 hari awal bayi lahir. Di rumah sakit sebaiknya ibu dan bayinya tidak dipisahkan sehingga bisa sering melakukan kontak kulit ke kulit. Dengan begitu si ibu bisa mendapat stimulasi untuk memproduksi ASI dan bayi bisa mendapatkan ASI setiap saat ingin menyusu,” kata dia dalam webminar bertajuk FESTIVAL 100% ASIMOR.

Baca Juga: Bisa membantu diet, ini manfaat lain dari kolang kaling

Kedua, suami dan keluarga harus bisa membantu menciptakan suasana nyaman dan bahagia bagi ibu secara fisik dan psikis. Karena dengan pikiran yang rileks dan fisik yang sehat maka tubuh akan percaya diri dan lancar memproduksi ASI.

“Seorang ibu yang bahagia, hormon oksitosinnya tinggi. Hal tersebut memperlancar keluarnya ASI. Hal itu harus diimbangi dengan menyusui si bayi sehingga hormon prolaktin yang memproduksi ASI juga bisa tetap tinggi. Tidak benar itu kebiasaan menyusui secara terjadwal, karena itu hanya akan menghambat produksi ASI,” kata dr. Wiyarni.

Ketiga, sang ibu dan orang-orang di sekitarnya harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai ASI. Sehingga tahu apa yang harus dilakukan selama proses menyusui. Keempat, menjaga nutrisi yang cukup bagi tubuh di bulan puasa sehingga jumlah dan kualitas ASI yang diproduksi tetap baik. Kalau perlu, ibu menyusui juga bisa mengonsumsi suplemen tambahan untuk menjaga produksi ASI.

Menurut Head of Marketing Consumer Health Dexa Irene Dwi Sari, Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) degan para saintis melakukan penemuan terkini dan telah melakukan serangkaian pengujian dan memprosesnya dengan teknologi modern tanaman katuk, torbangun, serta ikan gabus dalam herba Asimor sebagai suplemen untuk ibu menyusui yang merupakan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI).

Baca Juga: Jika konsumsi daun sirsak secara rutin, ini manfaat yang bisa didapat

Dia bilang, kandungan Asimor yang berperan sebagai makanan pelancar ASI yang terdiri dari daun katuk, memberikan peningkatan signifikan dalam ekspresi gen prolaktin dan oksitosin, yaitu hormon yang berperan penting dalam proses menyusui sehingga membuat produksi ASI melimpah. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×