kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ingat! Orang berusia muda juga punya risiko fatal akibat virus corona


Selasa, 24 Maret 2020 / 16:11 WIB
Ingat! Orang berusia muda juga punya risiko fatal akibat virus corona
ILUSTRASI. Petugas medis dalam pakaian pelindung mendistribusikan makanan di stadion olahraga yang telah diubah menjadi rumahsakit darurat untuk merawat pasien virus corona baru di Wuhan, pusat penyebaran wabah, Provinsi Hubei, China, 2 Maret 2020.


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Virus corona baru memang jauh lebih mematikan pada orang tua. Tapi, lebih banyak kasus pada orang berusia muda yang sehat mengalami sakit kritis akibat Covid-19. 

Di Amerika Serikat (AS), sekitar 40% pasien virus corona yang memerlukan rawat inap berada di rentang usia 20-54 tahun, mengacu laporan terbaru Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Makin banyak kisah tragis dari orang berusia muda yang kemudian sakit parah dan sekarat karena virus corona. Dua perawat berusia 29 tahun sakit parah di Wuhan dan hanya satu yang selamat, menurut laporan The New York Times

Cerita lain muncul tentang orang-orang berusia di bawah 50 tahun dengan gejala serius hingga ramai jadi perbincangan di media sosial. Seiring itu timbul juga pertanyaan, apakah orang berusia muda yang sehat harus lebih peduli dengan virus corona? 

Baca Juga: Gejala baru terjangkit virus corona: Mendadak tak bisa mencium bau

Ada alasan bagi orang di setiap kelompok usia untuk berhati-hati, kata pakar kesehatan, namun bukan karena pemahaman tentang siapa yang paling rentan terhadap virus corona sudah berubah. 

Hanya lantaran orangtua lebih mungkin mengalami penyakit Covid-19 yang parah atau lebih berisiko meninggal dunia, tidak berarti orang yang lebih muda terbebas dari ancaman itu. 

Memang, sedikit jumlah dari kasus virus corona terparah di kalangan orang berusia muda masih belum membuktikan data yang menunjukkan, manula adalah yang paling rentan. 

Tapi, data CDC menyoroti kaum muda tidak kebal terhadap sakit parah akibat virus corona, dengan 38% pasien yang menjalani perawatan di rumahsakit berusia antara 20 dan 54 tahun. Cuma, data itu mungkin tidak sepenuhnya mewakili apa yang terjadi di AS.

Baca Juga: Seluk-beluk virus corona, mulai ciri-ciri, bentuk, hingga penyebarannya

Laporan CDC menganalisis 2.500 kasus pertama virus corona di AS. Dan, gelombang kasus pertama bisa menjadi yang terparah karena pengujian sangat terbatas di negeri uak Sam untuk beberapa waktu. 

Pasien yang memiliki gejala paling menonjol adalah mereka yang dites terlebih dahulu, maka bisa saja orang dengan gejala lebih rendah tidak menjadi perhatian. 

Tetapi, data itu mengonfirmasi apa yang telah CDC pelajari dari negara lain. Yakni, risiko kematian akibat Covid-19 meningkat drastis seiring bertambahnya usia, dengan 80% kematian pada orang di atas 65 tahun. 



TERBARU

[X]
×