Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Obat demam seperti parasetamol sangat efektif untuk menurunkan suhu tubuh yang tinggi. Selain dengan obat-obatan, cara menurunkan demam pada anak-anak maupun orang dewasa bisa dilakukan secara alami.
Simak cara menurunkan demam pada anak-anak maupun dewasa tanpa mengunakan obat. Dengan demikian, Anda tidak harus buru-buru minum obat ketika suhu tubuh naik.
Demam adalah bentuk reaksi tubuh untuk membantu memerangi penyakit. Ketika Anda tertular penyakit virus, seperti pilek, flu, maupun Covid-19, sistem kekebalan tubuh Anda merespons dengan melakukan pertahanan. Bagian dari respons ini sering kali melibatkan peningkatan suhu tubuh Anda agar tidak terlalu ramah terhadap virus dan kuman lainnya.
Suhu tubuh kebanyakan orang biasanya sekitar 37 derajat Celcius. Kondisi demam adalah ketika suhu tubuh seseorang mencapai 38 derajat Celcius atau lebih. Tidak seperti infeksi bakteri, penyakit virus tidak merespon terhadap antibiotik.
Sebaliknya, demam akibat virus dapat reda dengan sendirinya. Ini bisa memakan waktu mulai dari beberapa hari hingga seminggu atau lebih lama, tergantung pada jenis infeksinya.
Kapan harus menemui dokter ketika demam?
Demam biasanya bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Tetapi ketika suhu tubuh cukup tinggi, demam dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan. Untuk anak-anak, demam tinggi bisa lebih berbahaya bagi anak kecil daripada orang dewasa.
Baca juga: Cara merawat anak Covid-19 saat isolasi mandiri, obat & vitamin ini wajib ada
Inilah saatnya Anda perlu menghubungi dokter:
- Anak-anak usia 0 hingga 3 bulan: Suhu rektal adalah 38 derajat Celcius atau lebih tinggi
- Anak-anak usia 3 hingga 6 bulan: Suhu rektal di atas 39 derajat Celcius dan mereka mudah tersinggung atau mengantuk
- Anak-anak usia 6 hingga 24 bulan: Suhu rektal di atas 39 derajat Celcius yang berlangsung lebih dari satu hari. Jika mereka memiliki gejala lain, seperti ruam, batuk, atau diare, Anda mungkin ingin menelepon dokter lebih cepat
- Anak-anak berusia 2 tahun ke atas, hubungi dokter jika mereka mengalami demam yang berulang kali naik di atas 40 derajat Celcius.
Cari juga saran medis jika anak Anda demam dan:
- Tampak sangat lesu dan mudah tersinggung atau memiliki gejala parah lainnya
- Demam berlangsung lebih dari tiga hari
- Demam tidak merespon obat Mereka tidak mempertahankan kontak mata dengan Anda
- Mereka tidak bisa menahan cairan
Untuk orang dewasa
Demam juga bisa berisiko bagi orang dewasa dalam beberapa kasus. Temui dokter Anda untuk demam yang suhunya 39 derjat Cecius atau lebih tinggi yang tidak merespons pengobatan atau berlangsung lebih dari tiga hari.
Anda juga perlu mencari pengobatan jika mengalami demam disertai dengan:
- Sakit kepala parah
- Ruam
- Kepekaan terhadap cahaya terang
- Leher kaku
- Sering muntah
- Kesulitan bernapas
- Nyeri dada atau perut
- Kejang
Cara menurunkan demam
Meski demam akibat virus pada dasarnya bisa reda dengan sendirinya, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membantu mengelola gejala atau mempercepat kesembuhan. Berikut ini beberapa cara menurunkan demam secara alami dan dengan bantuan obat yang dapat dipertimbangkan:
1. Minum cairan
Cara pertama menurunkan demam tanpa obat adalah memperbanyak minum cairan. Demam virus pada umumnya akan membuat tubuh kita jauh lebih panas dari biasanya. Hal ini dapat menyebabkan tubuh kita berkeringat dalam upaya untuk mendinginkan.
Sementara, reaksi berkeringat ini dapat menyebabkan kehilangan cairan yang bisa menyebabkan dehidrasi. Jadi, cobalah untuk minum air putih sebanyak yang Anda bisa ketika Anda mengalami demam akibat infeksi virus untuk mengisi kembali cairan yang hilang.
Anda tidak harus mengisi tubuh dengan air putih. Beberapa minuman dan makanan ini juga baik dikonsumsi saat demam:
- Jus
- Minuman khusua olahraga
- Kaldu
- Sup
- Teh tanpa kafein
Bayi dan balita dapat mengambil manfaat dari minuman yang diformulasikan khusus dengan elektrolit. Anda dapat membeli minuman ini di toko bahan makanan atau secara online. Anda juga bisa membuat minuman elektrolit sendiri di rumah untuk menurunkan demam tanpa obat.
2. Beristirahatlah yang banyak
Cara kedua menurunkan demam tanpa obat adalah memperbanyak istirahat. Saat mengalami demam akibat virus, tubuh kita akan bekerja keras untuk melawan infeksi. Untuk itu, kurangi kelonggaran diri dengan beristirahat sebanyak mungkin.
Bahkan jika kita tidak dapat menghabiskan hari di tempat tidur, cobalah untuk menghindari aktivitas fisik sebanyak mungkin. Buat target dapat tidur delapan sampai sembilan jam atau lebih pada malam hari.
Sementara waktu pada siang hari sebaiknya digunakan untuk melakukan aktivitas bersifat ringan. Jika Anda terbiasa melakukan olahraga, lebih baik tunda dulu melakukannya selagi demam. Mengerahkan diri dapat meningkatkan suhu lebih tinggi.
3. Coba obat herbal
Cara ketiga menurunkan demam tanpa obat apotek adalah konsumsi obat herbal. Orang terkadang mencoba pengobatan herbal untuk mengobati demam. Perlu diingat bahwa obat herbal ini telah terbukti dapat meredakan demam pada hewan.
Tidak ada bukti yang dapat diandalkan bahwa obat herbal bekerja pada manusia. Keamanan obat herbal pada anak-anak sering kali tidak jelas atau tidak diketahui juga. Sebaiknya hindari pengobatan ini pada anak-anak. Penting juga untuk dicatat bahwa obat-obatan herbal sering kali tidak dikontrol seperti obat kimia.
Jadi, bicaralah dengan dokter sebelum mencoba obat herbal apa pun untuk mengatasi demam. Selalu ikuti petunjuk penggunaan. Beberapa obat herbal atau bahan alami yang dipercaya dapat menurunkan demam yaitu:
- Kelor
Kelor merupakan tanaman tropis yang memiliki beragam manfaat nutrisi dan obat. Hampir semua bagian tanaman kelor mengandung vitamin, mineral, antioksidan, dan agen antibakteri. Sebuah studi pada 2014 menemukan bahwa kulit kelor bisa mengurangi demam pada kelinci. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana tanaman ini dapat menurunkan demam pada manusia.
Beberapa penelitian menunjukkan itu mungkin lebih lembut pada hati daripada obat yang dijual bebas seperti acetaminophen. Perlu diingat selalu bahwa jangan pernah gunakan kelor jika Anda sedang hamil dan minum obat yang merupakan substrat sitokrom P450, seperti lovastatin (Altoprev), fexofenadine (Allegra), atau ketoconazole (Nizoral).
- Akar kudzu
Akar kudzu adalah ramuan yang digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok. Ini memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu mengurangi rasa sakit. Sebuah studi pada 2012 menunjukkan bahwa akar kudzu dapat mengurangi demam pada tikus, tetapi penelitian pada manusia diperlukan untuk mengevaluasi ini dengan benar.
Perlu diingat juga, hindari penggunaan akar kudzu jika Anda sedang minum tamoxifen, memiliki kanker sensitif hormonal, seperti kanker payudara ER-positifpositive, dan sedang minum metotreksat (Rasuvo). Jika Anda mengonsumsi obat diabetes, bicarakan dengan dokter sebelum mencoba akar kudzu.
4. Mendinginkan tubuh
Cara keempat menurunkan demam tanpa obat adalah dengan mendinginkan tubu. Anda dapat membantu mendinginkan tubuh Anda dengan paparan suhu yang lebih dingin. Tapi, pastikan Anda tidak berlebihan. Jika Anda mulai menggigil, segera hentikan upaya ini.
Menggigil dapat menyebabkan demam Anda meningkat. Hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk mendinginkan tubuh dengan aman adalah sebagai berikut:
- Duduklah di bak mandi air hangat yang akan terasa sejuk saat Anda demam. Ketahuilah bahwa air dingin justru akan membuat tubuh Anda menghangat, bukannya mendingin
- Mandikan diri Anda dengan spons mandi dengan air hangat Kenakan piyama ringan atau pakaian
- Cobalah untuk tidak menggunakan terlalu banyak selimut saat Anda kedinginan
- Minum banyak air dingin atau air suhu ruangan
- Makan es lilin
- Gunakan kipas angin untuk menjaga sirkulasi udara
Itulah beragam cara menurunkan demam pada anak-anak dan orang dewasa tanpa menggunakan obat. Semoga cepat sembuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Cara Menurunkan Demam Secara Alami dan dengan Bantuan Obat",
Penulis : Irawan Sapto Adhi
Editor : Irawan Sapto Adhi
Selanjutnya: Demam dan flu merupakan gejala awal terinfeksi Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News