kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.791   69,00   0,41%
  • IDX 6.747   23,86   0,35%
  • KOMPAS100 973   4,71   0,49%
  • LQ45 756   1,94   0,26%
  • ISSI 214   1,53   0,72%
  • IDX30 392   0,58   0,15%
  • IDXHIDIV20 469   -1,18   -0,25%
  • IDX80 110   0,56   0,51%
  • IDXV30 115   -0,19   -0,17%
  • IDXQ30 128   -0,04   -0,03%

Indonesia ditargetkan bebas TB tahun 2050


Selasa, 05 April 2016 / 11:39 WIB
Indonesia ditargetkan bebas TB tahun 2050


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitangganag | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menargetkan Indonesia mengeleminasi penyakit tuberculosis (TB) di tahun 2035.

Ditemui di Rusunawa Marunda, Jakarta (3/4) dalam puncak Hari TB Sedunia, pekan lalu Direktur Jenderal Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan, dr H.M Subuh menyatakan, optimis target tersebut akan dapat tercapai. “Kita harus proaktif, tidak menunggu orang periksa tapi kita turun ke lapangan memeriksa” ujar Subuh.

Langkah awal yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan adalah dengan membuat program Toss TB (Temukan dan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis) yang diharapkan dapat meningkatkan temuan kasus TB di Indonesia.

Menurutnya, berdasarkan penyisiran yang telah dilakukan ke 4 juta orang, ada sekitar 8%-10% kasus TB. “Dengan program ini, harapannya tahun 2035 kita bisa eleminasi TB dan 2050 kita sudah benar-benar bebas,” tuturnya.

Hal ini dinilai oleh Kementerian Kesehatan sangat penting, karena menurut data World Health Organization (WHO), penyakit TB merupakan masalah kesehatan terbesar setelah HIV. Pasalnya tahun 2014 terdapat 1 juta kasus TB dan jumlah kematian diperkirakan ada sekitar 110.000 kasus tiap tahunnya.

Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek yang juga hadir dalam acara ini mengatakan bahwa nantinya obat yang diberikan kepada masyarakat penderita TB ini akan diberikan secara gratis. “Tapi harus diminum teratur juga sesuai aturan dokter untuk mencegah dari kebal terhadap obat TB” tegasnya.

Lebih lanjut, Nila menambahkan bahwa seluruh Puskesmas di Indonesia telah dapat memberikan pelayanan pengobatan TB. Di samping itu, sebagian klinik, RS, dokter praktik swasta telah mampu memberikan pelayanan pengobatan TB.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×