kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hati-Hati, Ini Dampak Sering Menaruh HP di Dekat Kepala saat Tidur, Simak Apa Saja


Selasa, 02 Agustus 2022 / 15:29 WIB
Hati-Hati, Ini Dampak Sering Menaruh HP di Dekat Kepala saat Tidur, Simak Apa Saja
ILUSTRASI. Hati-Hati, Ini Dampak Sering Menaruh HP di Dekat Kepala saat Tidur, Simak Apa Saja.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Hati-hati menaruh handphone (HP) di dekat kepala saat tidur karena bisa menimbulkan dampak buruk pada kesehatan. 

HP sudah menjadi perangkat yang penting saat ini. Melalui HP, kita bisa melakukan banyak hal mulai dari berkomunikasi hingga mengerjakan pekerjaan dan transaksi keuangan. 

Karena perannya yang penting inilah yang membuat banyak orang tidak mau terpisah lama dengan HP mereka. 

Bahkan tidak sedikit masyarakat yang masih tidur di dekat hp, bahkan menaruhnya di dekat kepala atau bantal. Padahal meletakkan hp disamping kita saat tidur ada banyak buruk yang ditimbulkan.

Baca Juga: Freeport Indonesia Buka Lowongan Kerja 2022 Terbaru Buat Fresh Graduate, Ini Infonya

Dzakiyatul Fahmi Mumtaz, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), menjelaskan bahwa berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), paparan radiasi dari HP dapat menyebabkan tumor otak. 

Kemudian menurut Michael Greger (2020), dikutip di NutritionFacts, bahwa otak manusia memiliki kepekaan terhadap efek radiasi HP.

Bahaya menaruh HP di dekat kepala saat tidur

Contohnya saat pandemic Covid-19 menerpa Indonesia, seluruh pelajar dikenalkan dengan sistem pembelajaran online atau “daring” (dalam jaringan) sehingga mulai dari anak SD sudah mengenal HP dan mahir menggunakannya.

“Hal ini membuat angka paparan HP pada masyarakat semakin tinggi,” jelasnya seperti dikutip dari situs UM Surabaya.

Penggunaan HP membuat pengguna mengenal fitur teleconference, selain itu juga aplikasi hiburan (seperti game, musik digital dan media sosial) membuat pengguna berkurang aktifitas fisiknya terutama di luar ruangan. 

Hal ini dapat meningkatkan angka kejadian obesitas di masyarakat karena minimnya aktifitas fisik.

“Menurut penelitian Zhicong Ma et al (2021) pada siswa sekolah menyatakan bahwa prevalensi obesitas lebih tinggi pada siswa laki-laki dibanding perempuan,”imbuhnya lagi.

Dia menjelaskan upaya yang dapat dilakukan sebagai pencegahan pertama adalah pemberlakuan penggunaan gawai terutama bagi siswa sekolah. 

Baca Juga: Jangan Diabaikan! Ini Tanda Anak Alami Kesulitan di Sekolah, Orangtua Wajib Paham

Perlu diketahui saat ini sistem pendidikan sudah mengenalkan pembelajaran blended learning dimana pembelajaran sudah mulai dilakukan tatap muka sebagian bahkan ada yang 100% tatap muka. 

Sehingga penggunaan gawai di area Pendidikan dapat berkurang karena frekuensi pembelajaran jarak jauh dikurangi.

Upaya pencegahan kedua adalah adanya kesadaran dari masing-masing pengguna terkait bahaya penggunaan HP terlalu lama. 

Jika semua elemen masyarakat paham akan bahayanya, maka minimal mereka dapat melindungi orang-orang yang disayang untuk bijak menggunakan HP tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×