kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hasil Studi, Ini Perbandingan Keampuhan Vaksin Covid-19 Booster Pfizer dan Moderna


Rabu, 02 Maret 2022 / 10:43 WIB
Hasil Studi, Ini Perbandingan Keampuhan Vaksin Covid-19 Booster Pfizer dan Moderna
ILUSTRASI. Hasil Studi, Ini Perbandingan Keampuhan Vaksin Covid-19 Booster Pfizer dan Moderna


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pfizer dan Moderna adalah dua dari sejumlah vaksin Covid-19 yang dipakai untuk booster. Di antara vaksin Covid-19 booster Pfizer dan Moderna, siapa yang lebih ampuh memberi perlindungan terhadap Omicron yang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19?

Vaksinasi booster Covid-19 penting untuk melindungi terhadap infeksi varian Omicron dan menurunkan risiko orang dirawat di rumah sakit. Selain itu, muncul pula wacana vaksin dosis keempat atau booster kedua Covid-19.

Seperti vaksin Covid-19 sebelumnya, perlindungan terhadap Covid-19 dapat mengalami penurunan seiring waktu, sehingga memerlukan booster.

Berikut ini beberapa penelitian tentang berapa lama vaksin Covid-19 booster atau dosis ketiga bertahan:

Baca Juga: 2 Maret 2022, Dua Tahun Pandemi Covid-19, 4,9 Juta Positif Corona, 148.660 Meninggal

Vaksin Covid-19 booster Pfizer

Para peneliti memiliki perkiraan awal tentang berapa lama suntikan ketika vaksin Covid-19 booster Pfizer akan bertahan. Dilansir NPR, 19 Januari 2022, menurut para peneliti Badan Keamanan Kesehatan Inggris, perlindungan vaksin Covid-19 booster Pfizer terhadap infeksi kemungkinan bersifat jangka pendek. Perlindungan berlangsung kurang dari enam bulan, tetapi perlindungan terhadap penyakit parah tampaknya lebih kuat.

Secara khusus, para peneliti menemukan bahwa tepat setelah suntikan ketiga vaksin Covid-19 booster Pfizer, perlindungan terhadap infeksi simtomatik cukup baik. Dua minggu setelah suntikan, vaksin Covid-19 booster Pfizer mengurangi risiko sekitar 70 persen.

Tapi perlindungan itu dapat turun dengan cepat. Dalam tiga bulan, vaksin Covid-19 booster Pfizer mengurangi risiko infeksi simtomatik hanya sekitar 50 persen.

Dalam analisis kedua, para peneliti Inggris memperkirakan perlindungan vaksin Covid-19 booster Pfizer akan menurun lebih jauh, turun menjadi sekitar 40 persen sekitar empat bulan setelah suntikan ketiga. “Kemanjuran vaksin melawan infeksi bergantung pada tingkat antibodi kita karena mereka benar-benar merupakan garis pertahanan pertama kita melawan SARS-CoV-2,” kata ahli imunologi Jennifer Gommerman di University of Toronto.

Dia mengatakan dengan vaksin Covid-19 booster apa pun, tingkat antibodi meningkat dengan cepat setelah suntikan dan kemudian berkurang lagi seiring waktu. Hal itu merupakan hal yang normal.

Vaksin Covid-19 booster tetap memicu kekebalan

Di sisi lain, kata Jennifer, perlindungan terhadap penyakit parah tidak terlalu bergantung pada antibodi. Vaksin memicu bagian lain dari sistem kekebalan yang membantu menjaga infeksi agar tidak lepas kendali. Penelitian dari Inggris menemukan bahwa vaksin Covid-19 booster menawarkan perlindungan yang lebih kuat terhadap penyakit parah daripada terhadap infeksi.

Secara khusus, para peneliti menemukan bahwa setelah suntikan ketiga Pfizer, perlindungan terhadap rawat inap di atas 95 persen (dua minggu setelah suntikan) dan tetap sekitar 80 persen bahkan setelah empat bulan.

Sementara itu menurut pada peneliti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, vaksin Covid-19 booster Pfizer kehilangan efektivitas substansial setelah sekitar empat bulan, seperti diberitakan The Washington Post, 11 Februari 2022.

Meski begitu vaksin Covid-19 booster Pfizer dan Moderna masih memberikan perlindungan yang signifikan dalam menjaga orang dirawat di rumah sakit selama gelombang Omicron.

Vaksin Covid-19 booster Moderna

Menurut CDC vaksin Covid-19 booster Moderna juga kehilangan efektivitas substansial setelah sekitar empat bulan. Meskipun demikian, vaksin Covid-19 booster Moderna masih memberikan perlindungan yang signifikan dalam menjaga orang dirawat di rumah sakit selama gelombang Omicron.

Lebih lanjut diungkapkan dalam penelitian CDC, vaksin itu 91 persen efektif dalam mencegah orang yang divaksinasi dirawat di rumah sakit selama dua bulan setelah suntikan booster. Namun setelah empat bulan, perlindungan turun menjadi 78 persen.

Sementara itu menurut penelitian lainnya, seperti dilansir dari Time, 26 Januari 2022, pada booster vaksin Moderna, antibodi terhadap Omicron ini mulai berkurang setelah sekitar enam bulan.

Setelah mencapai puncaknya sekitar sebulan setelah vaksin Covid-19 booster Moderna, tingkat antibodi penetralisir turun 6,3 kali lipat. Penurunan ini terjadi lebih cepat daripada penurunan terhadap virus asli yang menjadi target vaksin tersebut.

Itulah perbandingan vaksin Covid-19 booster Moderna dengan Pfizer. Apapun vaksin booster yang Anda dapat, kekebalan tubuh pasti meningkat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Lama Vaksin Booster Pfizer dan Moderna Memberikan Perlindungan?",


Penulis : Nur Fitriatus Shalihah
Editor : Rizal Setyo Nugroho

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×