kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harus tetap waspada, varian Mu COVID-19 lebih menular dan mematikan


Selasa, 05 Oktober 2021 / 11:02 WIB
Harus tetap waspada, varian Mu COVID-19 lebih menular dan mematikan
ILUSTRASI. Ahli Epidemiologi Riau meminta semua pihak mewaspadai potensi terjadinya gelombang ketiga Covid-19 di Provinsi Riau.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PEKAN BARU. Saat ini, penyebaran virus COVID-19 masih menjadi momok di sejumlah wilayah Indonesia. Tak terkecuali wilayah Riau. 

Ahli Epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan meminta semua pihak mewaspadai potensi terjadinya gelombang ketiga Covid-19 di Provinsi Riau. 

Menurutnya, kondisi penyebaran Covid-19 di Riau saat ini memang terus menurun. Namun, prediksi adanya lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga bisa saja terjadi jika varian baru, yakni virus MU masuk ke Indonesia maupun Riau. Dia juga bilang, virus varian baru ini dikenal lebih cepat menular dan lebih mematikan. 

Orang asing masuk Indonesia wajib dikarantina 

Agar tidak terulang kembali lonjakan kasus positif Covid-19, Wildan menyarankan agar orang asing yang masuk ke Riau dilakukan pemeriksaan yang ketat dan wajib menjalani karantina. 

Meski saat ini Bandara Sultan Syarif Kasim  (SSK) II Pekanbaru belum membuka penerbangan international, namun provinsi tetangga, seperti Batam sudah membuka penerbangan international. Sehingga potensi orang asing masuk ke Riau berpeluang terjadi. 

Baca Juga: Begini cara mencegah penularan varian Mu yang kebal vaksin dan imun penyitas

"Imigrasi harus melakukan pengetatan orang asing yang masuk ke Riau. Mereka harus menjalani pemeriksaan dan harus dikarantina," kata Wildan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (4/10/2021). 

Di Riau, banyak "pelabuhan tikus" tak terpantau Namun, persoalan lain yang menjadi tantangan di Riau, adalah banyaknya pelabuhan-pelabuhan tikus yang berbatasan dengan negara tetangga. Pelabuhan-pelabuhan kecil ini juga bisa menjadi pintu masuk orang asing ke Riau. 

Baca Juga: Waspada! DKI Jakarta catat 880 kasus varian baru Covid-19, ini rinciannya

"Kita tidak tahu orang asing yang masuk melalui pelabuhan kecil ini seperti apa, karena di sana kan jelas tidak ada pemeriksaan kesehatanya, itu yang kita takutkan," ujar Wildan.

Wildan menjelaskan, ancaman gelombang ketiga Covid-19 bukan hanya sekadar prediksi saja. Sebab, saat ini sejumlah negara di Asean sudah mengalaminya. 

"Seperti Singapura itu kan naik lagi, lebih 1000 kasus per hari, Filipina, Thailand juga kan sekarang naik," sebut Wildan. 

Sebagai antisipasi, ia menyarankan selain memperketat orang asing masuk ke Riau, masyarakat juga tetap harus patuh terhadap protokol kesehatan.  

"Kemudian vaksinasi juga harus digesa, karena sekarang kan masih jauh dari target, 70 sampai 80 persen itu. Kalau persediaan vaksin kita ada itu bisa dikejar,"  tambah Wildan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Epidemiologi: Covid-19 Varian MU Lebih Menular dan Mematikan, Orang Asing Masuk Harus Karantina"
Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung
Editor : Aprillia Ika

Selanjutnya: Delta mendominasi, Jakarta catat 880 kasus virus corona varian baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×