kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi Lonjakan Covid-19 Omicron, Obat Molnupiravir Diperbanyak, Apakah Manjur?


Senin, 17 Januari 2022 / 17:04 WIB
Hadapi Lonjakan Covid-19 Omicron, Obat Molnupiravir Diperbanyak, Apakah Manjur?
ILUSTRASI. Hadapi Lonjakan Covid-19 Omicron, Obat Molnupiravir Diperbanyak, Apakah Manjur?


Sumber: Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) instruksikan tablet molnupiravir, obat Covid-19 diproduksi di dalam negeri. Peningkatan jumlah obat Covid-19 molnupiravir untuk menghadapi lonjakan kasus Omicron di Indonesia. Seberapa ampuh obat molnupiravir untuk menyembuhkan pasien Covid-19 Omicron?

Saat ini Kemenkes sudah mengamankan 400.000 tablet molnupiravir yang sudah disiapkan oleh PT Amarox.PT Amarox juga akan memproduksi sendiri molnupiravir yang rencananya akan dimulai April atau Mei 2022. Menkes Budi meminta PT Amarox juga bisa memproduksi paxlovid untuk menghadapi pandemiCovid-19 berikutnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia saat ini sedang dalam tahap masuk ke gelombang berikutnya varian Omicron. Diperlukan ketersediaan obat Covid-19 untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

''Beberapa varian obat yang pasti kita butuhkan adalah obat-obat anti virus seperti favipiravir dan juga molnupiravir. Kalau kita bisa dengan segera mendapat akses ke obat-obat tersebut akan sangat membantu untuk penanganan Covid-19 ini,'' katanya usai peresmian PT. Amarox Pharma Global di kawasan Delta Silicon 3, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jumat (14/1).

Indonesia, lanjutnya, merasa sangat penting bukan hanya ketersediaan obat Covid-19 tapi juga pembuatan obat nya dilakukan di dalam negeri. Berdasarkan pengalaman sebelumnya saat terjadi lonjakan kasus di beberapa negara, Indonesia mengalami kesulitan dari logistik pengiriman obat-obatan ke Indonesia.

''Ini jadi penting sekali kalau kita bisa memproduksi obat dalam negeri dan manufacturing nya juga dibangun di sini,'' ucap Budi.

Baca Juga: Selain Di Jawa Barat, Jawa Timur Mulai Sumbang Daerah Bebas Covid-19

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi keberadaan PT Amarox sebagai penyedia farmasi di Indonesia. Ia mengatakan ada dua hal yang sangat butuh kerjasama dengan PT Amarox adalah dalam jangka pendek PT Amarox bisa membantu mengatasi pandemi COVID-19 dan jangka menengah PT Amarox bisa mendukung kemandirian obat dalam negeri.

''Diharapkan bahwa semua produk-produk yang kritikal bagi bangsa kita itu diproduksi di dalam negeri dan kita akan memastikan bahwa banyak perusahaan obat dan alat kesehatan di Indonesia sehingga kalau ada pandemi selanjutnya kita tidak bergantung kepada negara lain,'' tuturnya.

Lalu, apa itu obat molnupiravir untuk pasien Covid-19 Omicron di Indonesia?

Dilansir dari Kompas.com, molnupiravir adalah obat Covid-19 buatan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Merck. Uji coba molnupiravir sebagai obat Covid-19 sudah dilakukan di sejumlah negara.

Hasil uji vcoba molnupiravir di Inggris, Badan Pengatur Obat dan Makanan (MHRA), menyebutkan, molnupiravir aman untuk digunakan dalam penyembuhan pasien Covid-19. Negara ini pun menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui penggunaan pil molnupiravir ini sebagai obat Covid-19.

Menyusul Inggris, Vietnam juga tengah menguji coba obat molnupiravir sebagai obat Covid-19 kepada warganya. Dari uji coba yang dilakukan sejak Agustus 2021, hasilnya menunjukkan bahwa molnupiravir aman dan relatif aman sebagai obat Covid-19 serta tidak ditemukan adanya fatalitas berupa kasus kematian. Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan Vietnam, Sabtu (6/11/2021).

Baca Juga: Covid-19 Omicron Melonjak Jadi 318, Ini Masker Terbaik Mencegah Penularan

Mengutip Vietnam Express, Sabtu (6/11/2021), uji coba molnupiravir sebagai obat Covid-19 dilakukan di 22 kota dan provinsi ini menunjukkan hasil yang aman dan efektif, terutama dalam mengurangi muatan virus dalam tubuh, infektivitas, dan masa pengobatan.

Dari penggunaan selama 5 hari, persentase pasien Covid-19 dengan muatan virus yang rendah meningkat dari 72,1 persen menjadi 99,1 persen. Sementara, setelah konsumsi selama 14 hari, persentase kembali meningkat dan mendekati 100 persen.

Baca juga: Pemerintah Tunggu Hasil Uji Klinis Obat Molnupiravir

Sisanya, hanya sekitar 0,02-0,06 persen pasien Covid-19 yang masih dalam kondisi berat. Tidak ada kematian yang tercatat pada pasien Covid-19 yang mengonsumsi pil obat molnupiravir.

Menteri Kesehatan Vietnam, Nguyen Thanh Long, mengatakan, uji coba penggunaan obat Covid-19 molnupiravir di negaranya berjalan dengan baik dan menunjukkan hasil yang konsisten dengan klaim produsen, baik Merck maupun merek lainnya. "Obatnya aman dan memiliki sedikit efek samping. Jika pun ada, efek samping itu akan menghilang dalam satu atau dua hari setelah penggunaan obat," ujar Long.

Saat ini, Vietnam sudah mengimpor obat Covid-19 molnupiravir dalam jumlah yang banyak. Negara ini juga telah memberikan izin kepada 39 perusahaan untuk memproduksi obat Covid-19 molnupiravir nya di dalam negeri.

Mengutip The Star, pada 25 Agustus 2021, Menteri Kesehatan Vietnam memasukkan molnupiravir dalam paket obat yang diberikan kepada penderita Covid-19 yang menjalani pengobatan di rumah. Sebanyak 16.000 dosis obat Covid-19 molnupiravir telah dikirimkan ke distrik-distrik di penjuru negeri.

Obat molnuparivir ini didesain untuk dikonsumsi oleh penderita Covid-19 dengan gejala ringan dengan pengawasan tenaga kesehatan.

Diberitakan Kompas.com, 5 November 2021, obat Covid-19 molnupiravir bekerja dengan mengurangi kemampuan virus dalam hal bereplikasi sehingga memperlambat penyebaran dan kerja virus di dalam tubuh. Menurut MHRA Inggris, obat ini aman dan efektif mengurangi risiko rawat inap dan kematian pada penderita Covid-19 ringan hingga sedang yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah.

Berdasarkan data uji klinis, obat Covid-19 molnupiravir ini paling efektif bila diminum saat tahap awal infeksi, dan MHRA menyarankan agar digunakan dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala.

Itulah informasi mengenai obat Covid-19 Omicron molnupiravir. Ingat, kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat, tetap patuhi protokol kesehatan.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×