kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gula bisa bikin mood berantakan?


Selasa, 11 Juli 2017 / 13:53 WIB
Gula bisa bikin mood berantakan?


Reporter: kompas.com | Editor: Dessy Rosalina

KOMPAS.com - Efek mengonsumsi banyak gula ternyata tak semanis rasanya. Malah, konsumsi gula bisa merusak mood. Mereka yang sering mengasup gula cenderung bisa membuat kita merasa cemas dan memperburuk depresi.

Masalahnya, tak mudah menghindari gula. Si manis ini sering bersembunyi di sejumlah makanan yang kita anggap sehat. Misalnya saja jus buah yang kandungan gulanya bisa melebihi takaran harian yang disarankan.

Bagaimana gula bisa memengaruhi mood?

- Saat kita mengonsumsi gula, tubuh harus menangkalnya dengan melepaskan insulin, yang menyebabkan penurunan glukosa darah secara cepat. Untuk mengimbanginya, tubuh melepaskan adrenalin. Kondisi tersebut menempatkan tubuh dalam mode "fight or flight" yang dapat memicu kecemasan.

- Gula juga menyebabkan peradangan, yang berarti Anda melepaskan zat inflamasi yang disebut sitokin, dan ini terkait dengan depresi. Peradangan juga mempercepat penuaan dan dapat mempengaruhi elastisitas kulit. Jadi, jika Anda ingin kulit bercahaya dan juga merasa lebih bahagia, batasi asupan gula.

-  Efek berbahaya lainnya adalah gula sangat adiktif (beberapa ahli telah menyamakan sifat adiktif gula dengan kokain). Bila Anda ingin melakukan detoks gula di tubuh, Anda akan merasakan efek yang buruk sebelum akhirnya mulai terasa lebih nyaman. Dibutuhkan waktu sekitar 48 jam untuk mencoba menghilangkan hasrat mengkonsumsi makanan atau minuman manis.

Namun ternyata rentang waktu tersebut tak cukup, inilah sifat dari sesuatu yang adiktif. Anda berpotensi mengalami sakit kepala atau perubahan suasana hati saat mencoba menghindari gula.

Meski demikian, gula bukanlah racun yang harus 100 persen dihindari. "Tubuh kita diciptakan dengan sempurna dan dilengkapi dengan sistem untuk mencerna gula," kata penasehat bidang gizi Men's Health, Alan Aragon, M.S.

Anjuran untuk menghindari gula berdasarkan pada penalaran, bahwa gula adalah kalori kosong alias mengandung kalori yang cukup tinggi tapi tanpa nutrisi.

Jika 10 persen dari total kalori Anda berasal dari permen, maka tidak mungkin bagi Anda untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian tanpa Anda makan dalam porsi yang terlalu banyak.

Anda tidak perlu khawatir dengan gula alami yang ada dalam buah-buahan, sayuran, dan produk susu, kata Frank Hu, M.D., Ph.D., profesor nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health. Makanan-makanan tersebut kaya akan nutrisi seperti serat, protein, vitamin, dan mineral.

Berapa banyak gula yang boleh dikonsumsi?

Menurut rekomendasi, konsumsi gula harus dijaga kurang dari 10 persen dari total kalori harian. Kebanyakan pria memerlukan 2.000 sampai 3.000 kalori, tergantung pada tingkat usia dan aktivitas Anda, demikian menurut Dietary Guidelines.

Untuk mereka yang mengonsumsi 2.000 kalori sehari, batas maksimal konsumsi gula adalah 12,5 sendok teh atau setara dengan 50 gram. Untuk pola makan 3.000 kalori, batas maksimalnya adalah 18,75 sendok teh atau setara dengan 75 gram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×