kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gerakan Pakai Masker ajak pakai masker pedagang pasar secara benar, ini caranya


Rabu, 24 Juni 2020 / 20:00 WIB
Gerakan Pakai Masker ajak pakai masker pedagang pasar secara benar, ini caranya
ILUSTRASI. Petugas Puskesmas Kecamatan Gambir melakukan tes usap (swab test) ke pedagang di Pasar Thomas, Jakarta, Rabu (17/6/2020). Pemeriksaan tes usap di sejumlah pasar secara langsung tersebut dilakukan guna memutus rantai penularan COVID-19. ANTARA FOTO/Muhamma


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA.   Gerakan Pakai Masker (GPM) memulai kegiatan perdananya dengan mengadakan penyuluhan ke para pedagang pasar tradisional.  Kegiatan pertama gerakan nirlaba yang diinisiasi tokoh-tokoh nasional ini mengadakan penyuluhan bagi para pedagang yang diharapkan bisa menjadi agen penyuluh di pasar-pasar tradional. 

Dalam kegiatan perdananya, Rabu (24/6), penyuluhan dilakukan oleh para dokter yakni Pandu Riono , Sugeng Ibrahim,  Grace Hananta, hingga Nenden Sobarna.
Dokter Sugeng mengatakan, gerakan pakai masker di pasar sangat penting. Pasalnya,  “Pasar tetap harus buka, sebab pasar adalah nafkah dan nafkah adalah urat nadi kehidupan keluarga,” ujat dia. 

Maka pakai masker bisa menjadi pemutus penularan Covid-19.  Alhasil, “Dengan memakai masker maka kita menjaga nafkah dan menjaga kehidupan kita semua,” ujar Sugeng. 

Baca Juga: Gerakan Pakai Masker menyasar ratusan pasar tradisional di Indonesia

Abai memakai masker, utamanya di pasar maka pasar akan menjadi pusat penularan baru. Pasalnya,  pasar adalah tempat interaksi yang melibatkan banyak orang, mulai dari pedagang hingga pembeli. 

Apalagi, penggunaan masker juga terbukti mampu menekan penularan virus, termasuk virus corona atau Covid-19. 
Sejumlah bukti penelitian menunjukkan penyebaran virus corona sebagian besar disebabkan penularan virus oleh orang-orang yang tidak menunjukkan gejala (asimptomatik).

Ini pula yang mendorong sebagian negara mewajibkan penggunaan masker, sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona, SARS-CoV-2.

Agar efektif, diwakili oleh dokter Grace Hananta, Gerakan Pakai Masker juga kembali mengingatkan agar pedagang dan pembeli di pasar-pasar tradisional menggunakan secara benar. “Tidak dipakai di bawah hidung, atau di dagu,” ujar Grace. 

Lalu bagaimana cara yang benar menggunakan masker, ikuti petunjuk ini: 

  • Sebelum memasang masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir (minimal 20 detik) atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%)
  • Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung sampai dagu. Pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker. 
  • Hindari menyentuh masker saat digunakan; bila tersentuh, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik atau bila tidak ada, cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%)
  • Ganti masker yang sudah terpakai,  basah atau lembab dengan masker baru, minimal 4 jam sekali.  Masker medis hanya boleh digunakan satu kali saja. Masker kain dapat digunakan berulang kali dengan maksimal bisa dicuci 30 kali. Lebih dari itu, masker kain dapat tetap digunakan namun antivirusnya tak lagi efektif.
  • Untuk membuka masker: lepaskan dari belakang. Jangan sentuh bagian depan masker; 
  • Untuk masker 1x pakai, buang segera di tempat sampah tertutup atau kantong plastik. Untuk masker kain, segera cuci dengan deterjen. 

Siap memakai masker? Yuk, jaga dirimu, aku dan lingkunganmu dengan memakai masker. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×