Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seseorang yang menderita usus buntu harus segera diberikan perawatan. Ini gejala usus buntu yang harus Anda ketahui.
Usus buntu sering sekali terdengar, bahkan ada beberapa orang yang meremehkan hal ini.
Baca Juga: Ini gejala batu empedu yang harus Anda diwaspadai
Tetapi menurut Johns Hopkins Medicine, usus buntu bisa pecah secepat 48 hingga 72 jam setelah muncul gejala.
Kondisi usus buntu yang pecah adalah situasi yang mengancam jiwa. Memang keadaan tersebut jarang terjadi dalam 24 jam pertama gejala, tetapi risikonya akan meningkat setelah 48 jam timbulnya gejala.
Sehingga harus langsung melakukan pengobatan untuk radang usus buntu, karena bisa pecah dan melepaskan bakteri berbahaya ke perut.
Infeksi yang diakibatkannya disebut peritonitis. Ini adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian medis segera.
Dilansir dari Healthline, Sabtu (3/10/2020) berikut beberapa gejala usus buntu yang umum terjadi, yang mungkin juga disertai gejala lain.
1. Demam ringan
Biasanya peradangan usus buntu menyebabkan demam antara 37,2 derajat Celcius sampai 38 derajat Celcius. Terkadang membuat penderitanya merasa menggigil.
Ketika usus buntu pecah di dalam perut, maka bisa mengakibatkan demam semakin meningkat.
Demam bisa lebih dari 38,3 derajat Celcius dan disertai adanya peningkatan detak jantung, hal ini bisa menandakan bahwa usus telah pecah.
2. Gangguan pencernaan
Sering merasakan mual dan muntah setelah makan, kehilangan nafsu makan dan merasa tidak bisa makan. Atau mungkin juga mengalami sembelit atau diare parah.
Atau malah sebaliknya kesulitan buang air besar, ini mungkin tanda adanya gangguan sebagian atau semua usus. Hal ini bisa dikait dengan gejala usus buntu yang paling dasar.
3. Sakit perut
Radang usus buntu biasanya melibatkan onset bertahap dari nyeri tumpul, kram, atau nyeri di seluruh perut.
Saat usus buntu menjadi lebih membengkak dan meradang, tentunya akan mengiritasi lapisan dinding perut, yang dikenal sebagai peritoneum.
Penyebabnya adalah terlokalisasi, nyeri tajam di bagian kanan bawah perut.
Nyeri cenderung lebih konstan dan parah daripada nyeri tumpul yang muncul saat gejala mulai.
Namun, beberapa orang mungkin memiliki usus buntu yang terletak di belakang usus besar.
Radang usus buntu yang terjadi pada orang-orang ini dapat menyebabkan nyeri punggung bawah atau nyeri panggul.
Selain gejala-gejala tersebut, terdapat juga beberapa gejala lain yang bisa menandakan seseorang mengalami peradangan usus buntu.
- Sakit perut
- Demam
- Mual
- Muntah
- Kehilangan selera makan
- Sembelit
- Diare
- Kesulitan buang gas
Penyebab usus buntu
Jadi, sebenarnya apakah yang terjadi ketika Anda mengalami usus buntu?
Usus buntu merupakan kondisi di mana terjadinya peradangan dan infeksi pada usus.
Penyebab usus buntu adalah adanya hambatan di usus buntu, penyumbatan bisa terjadi akibat penumpukan lendir, parasit, atau hal yang paling umum adalah kotoran.
Ketika ada halangan, bakteri dapat berkembang dengan sangat cepat di dalam organ.
Hal ini menyebabkan usus buntu menjadi iritasi dan bengkak, yang pada akhirnya menyebabkan radang usus buntu.
Usus buntu berada di sisi kanan bawah perut, itu adalah kantong sempit berbentuk tabung yang menonjol dari usus besar.
Usus buntu bisa dikatakan adalah organ sisa yaitu bagian dari saluran pencernaan, hal ini bisa dikatakan ketika Anda tidak memilikinya itu berarti tidak ada fungsi vital dan tetap bisa hidup normal dan sehat tanpanya.
Sebenarnya tujuan dari usus buntu belum diketahui, namun beberapa ahli percaya itu mengandung jaringan yang membantu sistem kekebalan dan memproses infeksi di tubuh.(Dinda Zavira Oktavia)
Baca Juga: Asam dan segar, ini manfaat infused water jeruk nipis untuk kesehatan
Selanjutnya: 5 Manfaat secang sebagai obat herbal yang belum banyak diketahui
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Gejala Usus Buntu dan Penyebabnya, Jangan Sampai Pecah"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News