kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gejala Cacar Monyet di Masa Invasi dan Masa Erupsi, Ayo Kenali!


Senin, 22 Agustus 2022 / 04:00 WIB
Gejala Cacar Monyet di Masa Invasi dan Masa Erupsi, Ayo Kenali!


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Sabtu (20/8/2022), Kementerian Kesehatan atau Kemenkes memberikan konfirmasinya mengenai Kasus pertama penyakit cacar monyet di Indonesia. 

Melansir laman kemkes.go.id, pasien tersebut merupakan seorang laki-laki berusia 27 tahun dari DKI Jakarta. Sebelum tertular, pasien tersebut melakukan perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia, dan Prancis.

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril, pasien masuk ke salah satu rumah sakit milik Kementerian Kesehatan pada tanggal 18 Agustus dan hasil test PCR pasien terkonfirmasi positif pada malam hari tanggal 19 Agustus.
 
"Saat ini pasien dalam keadaan baik, tidak sakit berat dan ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan dan kaki. Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit, tapi cukup isolasi mandiri," ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH dalam keterangan pers (20/8).

Baca Juga: Cacar Monyet Bisa Berpotensi Menjadi Pandemi baru
 
dr. Syahril mengimbau masyarakat agar tidak panik karena daya tular dan fatalitas cacar monyet sangat rendah dibandingkan dengan Covid-19. Sebagai gambaran, saat ini ada 39,718 kasus konfirmasi cacar monyet diseluruh dunia namun yang meninggal hanya 12 orang, atau kurang dari 0.001% dari total kasus.
 
Transmisi monkeypox tidak semudah COVID-19 yang melalui droplet di udara.

"Penularan monkeypox melalui kontak erat," kata dr Syahril.

Bagaimana gejala cacar monyet dan cara pencegahannya? 

Gejala penyakit cacar monyet 

Secara garis besar, gejala cacar monyet terbagi menjadi dua, yakni pada periode masa invasi selama 0-5 hari dan masa erupsi 1-3 hari. 

1. Gejala cacar monyet masa invasi 

Demam tinggi Sakit kepala berat Kelenjar getah bening bengkak Nyeri otot Lemas 

2. Gejala cacar monyet masa erupsi 

Muncul ruam-ruam pada kulit, terutama di area wajah, kaki, telapak tangan, alat kelamin, serta selaput lendir mata. Awalnya, ruam ini berupa lesi, bercak, atau bintik kemerahan yang muncul selama 24 jam. Setelah empat hari, ruam itu akan berkembang menjadi bintik-bintik berisi cairan dan nanah. Sekitar pada hari kesembilan, ruam akan mengering dan keropeng. Penderita cacar monyet bisa merasakan ruam selama tiga minggu. 

Baca Juga: Hati-Hati, Cacar Monyet Bisa Menyerang Siapa Saja

Cara pencegahan cacar monyet 

Pada dasarnya, virus cacar monyet ditularkan melalui kontak erat dengan penderita. Oleh karena itu, pencegahannya penularan cacar monyet adalah dengan menghindari kontak dengan pasien yang terkena virus cacar monyet, baik itu pada manusia maupun hewan. 

Selain itu, hindari pula kontak dengan bahas apa saja yang bersentuhan langsung dengan penderita cacar monyet. Penyebabnya adalah virus tersebut dapat ditularkan melalui benda-benda yang berada di sekitar pasien. 
Saat dihubungi Kompas.com, Epidemiolog asal Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan beberapa cara mencegah penularan cacar monyet, di antaranya: 

1. Tetap menjaga protokol kesehatan 5 M 

Penerapan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas yang selama ini sudah dilakukan dapat mencegah penularan virus cacar monyet. 

2. Tidak berbagi barang-barang pribadi 

Cara ini bisa dilakukan dengan memisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi. Pasien yang terkonfirmasi cacar monyet akan diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama tiga minggu untuk menghindari penularan melalui kontak fisik. 

Baca Juga: Anjing Tertular Cacar Monyet, WHO Cemas Virus Bermutasi ke Arah yang Lebih Berbahaya

3. Hindari kontak dengan pasien 

Menimimalisir dan menghindari kontak dengan penderita, termasuk benda-benda yang berada di sekitar penderita, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit. 

4. Menghindari kontak dengan hewan liar 

Virus cacar monyet tidak hanya dapat menular dari manusia ke manusia, tetapi juga bisa dari hewan ke manusia. Penularan dari hewan ke manusia bisa melalui gigitan atau cakaran hewan. Oleh karena itu, hindari hewan-hewan liar yang berpotensi terinfeksi virus cacar monyet, seperti tupai, monyet, dan tikus. 

5. Memasak daging dengan benar dan matang 

Kemenkes juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengomsumi daging yang dimasak dengan benar dan matang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia, Ini Gejala dan Cara Pencegahannya"
Penulis : Alinda Hardiantoro
Editor : Rendika Ferri Kurniawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×