kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Epidemolog: Ivermectin bukan obat Covid-19


Sabtu, 26 Juni 2021 / 08:10 WIB
Epidemolog: Ivermectin bukan obat Covid-19


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru-baru ini terdengar kabar bahwa obat Ivermectin diisukan dapat menyembuhkan Covid-19. Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, obat Ivermectin masih dalam tahap uji klinis apakah bisa menyembuhkan Covid-19 atau tidak.

Dicky mengatakan, Ivermectin memang sudah memiliki ijin edar, namun hanya diperuntukan untuk mengobati infeksi cacing parasit dan buka obat Covid-19. Obat tersebut juga boleh dikonsumsi asalkan dengan pengawasan dokter di rumah sakit.

Dicky mengatakan obat yang saat ini digunakan untuk pasien Covid-19 seperti Dexamethasone dan Remedesivir. “Kalau diluar obat itu seperti Ivermectin tidak boleh di konsumsi untuk penyembuhan Covid-19 karena berbahaya, karena akan bisa menimbulkan kerugian bahkan kematian di beberapa kasus,” ujar Dicky kepada Kontan.co.id, Jumat (25/6).

Baca Juga: Apa benar obat cacing Ivermectin bisa mengobati Covid-19?

Meski dalam situasi seperti ini masyarakat banyak yang panik, terlebih banyak sekali yang gampang “termakan” isu yang orang-orang sebarkan. Dicky mengatakan orang cenderung asal mengklaim namun tidak ada bukti jelas bahwa obat tersebut layak dikonsumsi untuk Covid-19.

Selain itu, obat tidak bisa hanya sekadar testimoni dari seseorang yang sudah mengkonsumsinya, melainkan harus tetap ada uji klinis yang pasti.

Adapun obat-obat yang beredar jika itu sifatnya multivitamin, suplemen dan jamu Dicky membolehkan obat tersebut untuk di konsumsi saat terjangkit Covid-19.

Namun jika obat tersebut sudah ditunjukkan pada satu penyakit tertentu, tidak boleh asal di konsumsi dan harus tetap atas dasar rekomendasi dokter.

“Obat-obatan Covid-19 harus dalam pengawasan dokter di rumah sakit, jika diluar itu maka tidak boleh di konsumsi. Karena jika di rumah sakit pemantauannya jauh lebih mudah, dan jika terjadi sesuatu maka akan cepat ditangani,” imbuhnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×