kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Epidemiolog sebut vaksin booster harus pertimbangkan skala prioritas


Jumat, 10 Desember 2021 / 07:25 WIB
Epidemiolog sebut vaksin booster harus pertimbangkan skala prioritas


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Vaksin dosis ketiga Covid-19 atau biasa dikenal dengan ”booster” dianggap penting untuk meningkatkan antibodi secara penuh agar terhindar dari virus CovId-19.

Apalagi saat ini varian Omicron tengah bermunculan di berbagai negara, sehingga pemerintah berupaya untuk mempercepat pendistribusian vaksin booster bagi masyarakat. 

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menjelaskan bahwa vaksin booster dapat memberikan efektifitas pada imunitas tubuh melawan virus Covid-19. 

“Booster menjadi sangat penting ditengah munculnya varian baru Covid-19. Dimana salah satunya vaksin Pfizer dengan 3 dosis Pfizer dapat efektif memberikan proteksi termasuk pada varian Omicron,” kata dia kepada Kontan.co.id, Kamia (9/11). 

Baca Juga: Realisasi vaksin Covid-19 di Indonesia terbanyak di Asia, nomor 5 di dunia

Bahkan dia mengatakan, berdasarkan data dan studi yang dilakukan, Vaksin booster akan efektif dimana efikasi vaksin Pfizer terbukti sudah di atas 90% dengan 3 dosis. 

Bahkan terkait urgenai pemberian vaksin booster menurutnya perlu dilakukan hal ini lantaran untuk meminimalisir angka kematian akibat dampak dari varian-varian Covid-19 lainnya.

Di samping itu, menurutnya dengan vaksin booster yang berbayar maka tentu hal itu tidak praktis bagi masyarakat di samping juga keterbatasan jumlah vaksin booster yang ada. 

Baca Juga: Pemberian vaksin booster Covid-19 ke masyarakat mendesak dilakukan

“Sehingga dengan pertimbangan itu maka perlu adanya strategi untuk memberikan booster ini dengan mempertimbangkan skala prioritas, dimana kelompok yang paling berkontribusi dalam sakit yakni lansia, komorbid, disabilitas dan dari sisi pekerjaan seperto tenaga kesehatan, dan kelompok berisiko tinggi lainnya,” ujar dia. 

Dengan diprioritaskan bagi kelompok-kelompok yang paling berisiko maka Dicky pun memastikan Vaksin Booster akan signifikan mengurangi 90% kematian pada uji klinis usia 50 tahun keatas.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×