kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Empat batuk anak dan cara mengatasinya


Selasa, 01 Maret 2016 / 08:20 WIB
Empat batuk anak dan cara mengatasinya


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Batuk, salah satu penyakit yang sering terjadi pada anak-anak. Sejatinya, batuk pada anak ada beragam.

Dikutip dari Tabloid Nakita, Parenting.com merinci ada empat jenis batuk pada anak. Kenali perbedaannya agar bisa mengatasi secara tepat.

1. Batuk ringan

Batuk ringan terjadi dikarenakan cuaca yang dingin. Tanda-tanda bayi mengalami batuk ringan antara lain hidungnya tersumbat dan mengalami sakit tenggorokan.

Suara batuknya terdengar seperti batuk kering. Gejala lain ialah terdapat sedikit lendir dan mengalami demam di malam hari.

Jika mengalami tanda seperti itu, berarti si kecil sedang menderita batuk biasa yang disebabkan oleh virus atau bakteri yang masuk ke dalam tenggorokan.

Untuk meredakan batuk ringan, tidak disarankan memberikannya obat batuk. Sebab menurut American Academy of Pediatrics, pemberian obat batuk dan flu pada bayi tidak akan mampu untuk menyembuhkan batuknya.

Untuk meredakan batuknya, berikan campuran madu dan jeruk nipis bagi bayi yang sudah berusia 1 tahun ke atas. Untuk bayi di bawah satu tahun, cukup dengan memijatnya pakai minyak telon agar ia tetap hangat.

2. Batuk menggonggong

Batuk jenis ini menjadi gejala infeksi pernapasan yang disebabkan oleh virus pada saluran pernapasan atas yakni tenggorokan. Hal ini menyebabkan tenggorokan bengkak dan menghambat saluran pernapasan. 

Bayi yang mengalami infeksi akan sering terbangun di malam hari dengan suara seperti menggonggong dan mengalami kesulitan bernapas. Untuk menyembuhkannya, mintalah anak menghirup uap dari air hangat.

Selain itu, bawa anak ke luar rumah untuk menghirup udara segar. Jika tak kunjung pulih, segera bawa ke dokter.

3. Batuk dengan suara pernapasan yang berbunyi

Asma didahului dengan gejala batuk dan flu. Namun, batuk dan flu ini tidak hanya disebabkan oleh virus.

Batuk dan flu ini biasanya disebabkan oleh faktor lingkungan seperti debu. Asma sebenarnya tidak banyak terjadi pada usia di bawah 2 tahun.

Namun, ada beberapa anak di bawah 2 tahun yang mendapatkan asma karena faktor keturunan serta bawaan sejak lahir.

Gejala awal si kecil menderita asma ialah suara batuk yang diikuti dengan suara pernapasan yang berbunyi. Nafas yang berbunyi mungkin bukan tanda si kecil asma, melainkan tanda ada yang sesuatu yang lain selain batuk.

Selain itu, asma juga ditandai dengan mata gatal dan berair. Asma membuat si kecil bernapas dengan menggunakan mulut.

4. Batuk rejan

Batuk yang memiliki nama medis Pertusis ini memiliki suara yang melengking. Batuk yang terlalu keras membuat si kecil kesulitan bernapas.

Hal inilah yang menyebabkan suara batuk jadi melengking. Batuk jenis ini juga dapat menyebabkan muntah setelah batuk.

Bagi bayi di bawah usia 6 bulan, suara melengking tidak terlalu terdengar. Tetapi, jika ia mengalami penurunan berat badan bisa jadi ia mengalami batuk rejan. Gejala batuk pada bayi ini pun berlangsung hingga tiga bulan.

Batuk jenis ini bisa dicegah dengan memastkan ia mendapatkan imunisasi lengkap. Sebab, batuk ini disebabkan oleh bakteri Pertusis. Jika sudah terlihat gejala seperti di atas, batuk ini harus segera ditangani oleh dokter.

Gejala batuk yang berbeda juga memicu penyakit yang berbeda pula. Orangtua perlu cermat mengenal batuk pada bayi agar tepat dalam menangani batuknya. Jangan menunda untuk membawanya ke dokter jika dirasa batuk yang ia alami tidak biasa.

(Niken)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×