kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duh, studi China deteksi virus corona dalam air mani pria yang terinfeksi


Jumat, 08 Mei 2020 / 13:55 WIB
Duh, studi China deteksi virus corona dalam air mani pria yang terinfeksi
ILUSTRASI. Petugas medis yang mengenakan alat pelindung diri bekerja di Unit Perawatan Intensif (ICU) Pusat ECMO Rumahsakit Kota Nomor 52, tempat pasien yang menderita penyakit virus corona (COVID-19) menjalani perawatan, di Moskow, Rusia, 28 April 2020.


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Ilmuwan China berhasil mendeteksi virus corona baru dalam air mani pria yang terinfeksi Covid-19. Tapi, butuh penelitian lebih lanjut untuk menentukan, apakah virus bisa menular secara seksual.

Temuan dari studi atas pasien virus corona di rumah sakit Cina itu terbit pada Kamis (7/5) di jurnal medis JAMA Network Open. Selama ini Covid-19 menyebar melalui tetesan pernapasan atau kontak, dan virus terdeteksi dalam feses, saliva, dan urin.

Para peneliti di Rumahsakit Kota Shangqiu, Provinsi Henan, China, melakukan penelitian untuk menentukan, apakah virus corona juga ada dalam air mani. Mereka menguji air mani 38 pasien Covid-19 berusia 15 hingga 50-an.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahan genetik dari virus corona dalam air mani enam pasien. Empat di antaranya berada pada "tahap infeksi akut" dan dua lainnya sudah "pulih" dari penyakit Covid-19.

Baca Juga: Penelitian: Pasien sembuh corona kambuh lagi, arahnya positif palsu

Hanya, para peneliti mengingatkan, penelitian mereka "terbatas oleh ukuran sampel yang sedikit", dan membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan, apakah virus corona bisa menular secara seksual.

"Jika dapat dibuktikan bahwa SARS-CoV-2 (virus corona penyebab Covid-19) bisa menular secara seksual dalam studi di masa depan, penularan seksual mungkin menjadi bagian penting dari pencegahan penularan," kata peneliti.

"Pantang berhubungan seksual atau penggunaan kondom bisa dianggap sebagai sarana pencegahan untuk pasien Covid-19," ujar mereka seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×